menjemur masker yang habis dicuci (nymag.com)
Berdasarkan penggunaannya, masker atau respirator dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu dapat dipakai ulang (reusable) dan sekali pakai (disposable). Sesuai namanya, masker atau respirator disposable tidak dapat dicuci lagi dan harus diganti. Kalau dicuci, masker atau respirator malah rusak.
Umumnya, masker reusable seperti masker kain bisa dicuci dan dipakai berkali-kali. Akan tetapi, selain filtrasi yang meragukan, Dr. Agus mengatakan bahwa praktik mencuci masker dapat menurunkan filtrasi karena melebarkan pori-pori masker. Akibatnya, masker jadi tidak melindungi dengan optimal.
"Disarankan untuk rutin mengganti masker kain atau cuci masker kain dengan dry clean," saran Dr. Agus.
ilustrasi menggunting masker sebelum dibuang (abc.net.au)
Mengutip WHO, Dr. Agus juga menambahkan bahwa masker umumnya dipakai selama 4 jam, dan respirator selama 8 jam lalu diganti. Akumulasi polutan atau senyawa patogen di filter meningkatkan risiko kontaminasi jika tersentuh dengan tangan. Selain itu, uap air dari napas membuat sisi dalam masker basah, sehingga tidak nyaman dipakai.
Doktor Agus juga memperingatkan untuk tidak sekali-kali menyimpan masker ke dalam ruangan. Dengan polutan atau substansi yang terperangkap di filter masker, lingkungan lembap masker menjadi lingkungan pertumbuhan bakteri, jamur, hingga virus. Akibatnya, saat dipakai, bakteri atau virus akan masuk ke dalam tubuh.
"Jangan lupa untuk menghancurkan masker sebelum dibuang ke tong sampah, agar tidak didaur ulang lalu dijual kembali oleh pihak yang tak bertanggung jawab," tandas Dr. Agus.