Pentingnya Masker dan Respirator untuk Menjaga Pernapasan

Paru-paru adalah salah satu organ tubuh yang langsung berinteraksi dengan sentuhan luar, yaitu via udara. Udara yang kita hirup itulah yang beredar dalam tubuh kita melalui darah. Selain serangan virus dan bakteri, polusi udara yang pekat menjadi salah satu ancaman berbahaya di Indonesia.
Menurut situs IQAir, Indonesia masuk ke jajaran 10 besar negara dengan polusi udara terbesar. Dalam perhelatan "Tingkatkan Perlindungan Diri Anda dengan Penggunaan Alat Pelindung Pernapasan" oleh PT 3M Indonesia pada Jumat (15/10/2021), pentingnya alat pelindung diri (APD) seperti masker atau respirator semakin ditekankan.
1. Mengenal musuh kita, polusi udara
Polusi udara adalah kondisi di mana udara mengandung komponen berbahaya yang tidak sesuai standar baku mutu. Berbicara dalam webinar tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), FAPSR, FISR, menjelaskan bahwa polusi udara dapat terbagi jadi dua, yaitu:
- Luar ruangan: kebakaran hutan, gunung berapi, pembakaran sampah, atau asap kendaraan dan pabrik
- Dalam ruangan: asap rokok, asap dapur, AC, atau insektisida
Mengutip data World Lung Day pada 25 September lalu, sebanyak 2 miliar orang di seluruh dunia terpapar polusi udara dalam ruangan, dan 1,6 juta orang terpajan polusi udara di luar ruangan. Dua tahun yang lalu, World Air Quality Report mencatatkan Indonesia sebagai negara dengan polusi udara tertinggi di Asia Tenggara.
Berdasarkan komponennya, Dr. Agus membagi polusi udara menjadi tiga jenis:
- Gas iritan: yang dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi, seperti:
- Sulfur oksida (SOx)
- Nitrogen oksida (NOx)
- Ozon (O3)
- Partikel iritan: yang dapat menyebabkan iritasi, inflamasi sistemik, bersifat karsinogen, dan merusak saraf, seperti:
- Volatile organic compound (VOC)
- Partikulat (PM2.5 dan PM10)
- Asfiksian: yang menyebabkan sesak karena kurang oksigen, seperti:
- Karbon oksida (CO)
- Karbon dioksida (CO2)
Dari ketiga jenis tersebut, partikel iritan adalah yang paling berbahaya karena dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah, terutama PM2.5. Saat masuk ke saluran napas, PM2.5 bisa masuk ke pembuluh darah. Selain inflamasi paru-paru, Dr. Agus memperingatkan bahwa PM2.5 bisa masuk ke jantung dan otak, mengakibatkan gangguan kardiovaskular.