Mengenai kolesterol tinggi, ada dua faktor yang perlu diketahui, yaitu ada yang bisa kita ubah dan yang tak bisa diubah. Sementara usia dan faktor genetik adalah hal mutlak, Dr. Tan meyakinkan bahwa gaya hidup sehat bisa mencegah kadar kolesterol tinggi.
“Kalau kita bisa mengendalikan 20 persen (asupan kolesterol) yang datang dari mulut, itu sudah cukup membantu,” katanya.
Jadi, salah satu caranya adalah dengan meal planning atau merencanakan makan. Saat pagi sebelum salat Idulfitri, cobalah untuk sarapan dengan makanan yang berkuah. Lalu, jika ingin mengonsumsi makanan bersantan setelah salat, makanlah yang baru dihidangkan karena santannya belum basi (tidak dihangatkan berulang-ulang) dan badan belum jenuh.
Kala bersilaturahmi, Dr. Tan menyarankan untuk memilih hidangan tak bersantan. Saat sudah malam, kembali ke makan pagi hari, yaitu hidangan berkuah. Kalau kita yang menyiapkan hidangan, pastikan hidangan (terutama yang bersantan) tersebut langsung habis tanpa harus dipanaskan lagi. Selain segar, hidangan bersantan jadi tetap sehat.
“Biasakan kalau memasak dengan santan, pastikan makanan tersebut sekali dihidangkan habis. Jika santan dihangatkan terus-menerus, maka bisa jadi lemak jenuh,” imbuh Dr. Tan.
ilustrasi santan dalam mangkuk (commons.wikimedia.org/S Sepp)
Semua produk hewani yang berlemak pasti mengandung kolesterol. Banyak orang yang mengganti santan dengan susu. Menurut Dr. Tan, ini adalah salah kaprah yang umum karena santan tidak mengandung kolesterol, sementara susu justru mengandung kolesterol karena merupakan produk hewani.
Meski santan tidak salah, Dr. Tan menyarankan untuk membuat rencana makan. Tentukan hari-hari menggunakan santan. Yang menjadi masalah adalah saat kita mengonsumsi bahan-bahan berlemak terlalu banyak dan dalam jangka panjang.
Kita butuh lemak, tetapi lemak tidak sama dengan minyak. Kebanyakan kita sering melewatkan bahwa lemak yang sehat justru bisa hadir dalam bentuk yang tak menyerupai minyak.
“Kuning telur yang dikonsumsi pada pagi hari mengandung lemak, lo! Alpukat adalah buah berlemak. Ikan, seperti ikan kembung, tinggi omega-3 dan itu adalah lemak. Sebetulnya dalam makanan kita, konsentrasi lemak sudah ada, tetapi ditambahi santan atau minyak goreng,” ujar Dr. Tan.