ilustrasi demam (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Dilansir Verywell Health, babesiosis mungkin tidak menyebabkan gejala. Sebagian besar orang yang terinfeksi Babesia tidak merasa sakit (asimtomatik) atau cuma mengembangkan gejala ringan.
Gejala umum babesiosis bisa mirip flu, seperti:
- Perasaan kurang sehat dan lesu (malaise)
- Merasa kelelahan dan tidak bertenaga
- Kehilangan nafsu makan dan mual
- Demam, menggigil, dan keringat dingin
- Nyeri sendi
Bila seseorang terkena babesiosis dari kutu, gejala biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah gigitan. Kadang, bisa lebih lama, bisa sampai sembilan minggu.
Karena kutu yang membawa penyakit seperti babesiosis atau penyakit Lyme menginfeksi ketika mereka masih sangat kecil dan sulit dilihat, bukan hal yang aneh bagi seseorang untuk mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit yang ditularkan melalui kutu dan tidak ingat pernah mengalami gigitan kutu.
Beberapa orang akan sakit parah setelah digigit kutu pembawa parasit Babesia. Kasus yang lebih parah biasanya terjadi pada lansia, tidak memiliki limpa (baik karena diangkat melalui pembedahan atau karena terlahir tanpa limpa), atau tidak memiliki sistem kekebalan yang baik (sebagai akibat dari penyakit kronis penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan, seperti HIV, atau karena mereka sedang minum obat atau menerima terapi obat, seperti kemoterapi yang menekan sistem kekebalan mereka).
Babesiosis juga lebih umum dan bisa lebih serius pada orang yang sudah menderita penyakit yang ditularkan melalui kutu, seperti penyakit Lyme. Sebanyak 20 persen penderita Lyme juga ditemukan terinfeksi Babesia.
Pada kasus parah, gejala yang muncul bisa termasuk:
- Anemia hemolitik
- Pembesaran limpa bila pasien masih memilikinya
- Gagal ginjal
- Kulit dan mata menguning secara abnormal (penyakit kuning atau jaundice)
- Gagal hati
- Gumpalan darah yang disebabkan oleh kondisi yang disebut koagulasi intravaskular diseminata atau disseminated intravascular coagulation (DIC)
- Walau jarang, tetapi pasien bisa mengalami gangguan pernapasan berat yang disebabkan oleh penumpukan cairan di alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru. Ini dikenal sebagai adult respiratory distress syndrome (ARDS)
Pada kasus parah, babesiosis bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dan berpotensi fatal jika tidak ditangani.