ilustrasi memasak makanan hingga matang sempurna (pexels.com/Gary Barnes)
Mengutip Medical News Today, pada sebagian besar kasus, botulisme bisa dicegah. Kamu bisa mengurangi risikonya dengan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini.
Untuk mencegah botulisme luka, kamu disarankan untuk segera mencari pertolongan medis bila mengalami luka yang terinfeksi serta hindari penggunaan narkoba suntik.
Untuk memastikan keamanan makanan yang akan dikonsumsi, penting untuk mempraktikkan kebersihan makanan yang baik, seperti:
- Ikuti petunjuk atau panduan yang benar tentang pengalengan makanan sendiri di rumah, atau sebaiknya jangan dilakukan.
- Rebus masakan selama setidaknya 10 menit sebelum mengonsumsinya, meski tidak ada tanda-tanda pembusukan makanan.
- Buang makanan kalengan yang kemasannya sudah tampak menggelembung, bocor, atau tampak rusak. Jangan mencicipi makanan kaleng untuk mengetes apakah rasanya masih enak.
- Simpan kentang yang sudah dipanggang dalam foil panas sebelum memakannya
- Jangan berikan madu atau sirop jagung kepada bayi di bawah 12 bulan.
- Pastikan semua masakan dimasak dengan benar.
- Simpan infused oil dengan bawang putih atau rempah herbal di kulkas.
Merebus makanan dapat menghancurkan bentuk vegetatif maupun non-spora bakteri, serta racun yang dihasilkannya. Meski merebus makanan selama 10 menit bisa membunuh toksin, untuk menghancurkan bentuk spora membutuhkan pemanasan setidaknya 120 derajat Celcius, di bawah tekanan, setidaknya selama 30 menit dalam autoklaf atau panci bertekanan.
Ini karena spora bakteri sangat resistan terhadap lingkungan yang keras, dan mereka dapat tetap hidup bahkan setelah beberapa jam dididihkan secara normal. Spora dapat mati dengan suhu yang sangat tinggi seperti yang digunakan dalam pengalengan komersial.
Ikuti juga lima kunci penting keamanan makanan dari WHO berikut ini:
- Menjaganya bersih
- Memisahkan makanan mentah dan matang
- Memasak hingga matang sempurna
- Menggunakan air dan bahan baku yang aman
- Menyimpan makanan pada suhu yang aman
Langkah tersebut terutama sangat penting dilakukan saat bepergian, khususnya ke tempat-tempat di mana akses air bersih, kebersihan, dan fasilitas pendingin mungkin masih terbatas.
Botulisme tidak selalu bisa dicegah. Menurut laporan dalam Journal of Clinical Microbiology tahun 2005, toksinnya mungkin ada dalam debu rumah, bahkan setelah dibersihkan. Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda anak sakit, dan mengambil tindakan dini yang sesuai.
Beberapa jenis makanan yang sering terkontaminasi bakteri penyebab botulisme meliputi:
- Sayur kalengan ala rumahan
- Daging babi dan ham yang diawetkan (cured)
- Ikan asap atau mentah
- Madu
- Sirop jagung
Sebagai contoh, makanan kaleng rumahan dan ikan yang difermentasi serta hewan air dari Alaska dapat menjadi sumber toksin.
Botulisme tidak tumbuh dalam makanan asam dengan pH 4,5 atau kurang.
Itulah fakta penting seputar botulisme. Bila mengalami gejala yang mengarah pada kondisi keracunan langka ini, segera cari pertolongan medis. Ingat, apa pun jenis botulismenya, semuanya dianggap sebagai kondisi darurat medis.