ilustrasi pasien multiple sclerosis (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Demielinasi sering disebabkan oleh peradangan yang menyerang dan menghancurkan mielin. Ini dapat terjadi sebagai respons terhadap infeksi, atau dapat menyerang tubuh sebagai bagian dari proses autoimun, yaitu saat sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat.
Paparan racun dan beberapa kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan atau berkontribusi pada demielinasi.
Terkadang, demielinasi terjadi sebagai satu episode, sementara di lain waktu bisa terjadi terus-menerus.
Demielinasi dapat terjadi pada semua usia, tetapi setiap kondisi demielinasi cenderung memengaruhi kelompok usia tertentu. Genetika, riwayat kesehatan, dan paparan juga dapat menjadi faktor risiko seseorang.
1. Penyakit otak dan tulang belakang
Demielinasi otak dan sumsum tulang belakang sering disebabkan oleh peradangan karena kondisi autoimun atau sebagai respons terhadap infeksi virus.
- Multiple sclerosis.
- Mielitis transversa.
- Gangguan spektrum neuromyelitis optica.
- Acute disseminated encephalomyelitis.
- Clinically isolated syndrome.
- Cerebral adrenoleukodystrophy.
- Adrenomyeloneuropathy.
- Progressive multifocal leuokoencephalopathy.
- Penyakit Balo.
- Mielopati terkait HTLV-1
2. Penyakit saraf perifer
Seperti demielinasi otak atau sumsum tulang belakang, demielinasi saraf tepi sering kali disebabkan oleh gangguan autoimun atau infeksi virus. Bisa juga karena kondisi keturunan.
- Neuritis optik.
- Neuropati demielinasi herediter.
- Sindrom Guillain-Barré.
- Polineuropati demielinasi inflamasi kronis.
3. Defisiensi dan paparan
Vitamin memiliki banyak fungsi dalam tubuh, termasuk membantu produksi mielin. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan penyakit demielinasi tulang belakang serta neuropati perifer.
Mirip dengan defisiensi B12, defisiensi tembaga dapat memengaruhi sumsum tulang belakang dan saraf perifer. Kadar tembaga yang rendah bisa dialami orang-orang yang punya riwayat operasi lambung sebelumnya, asupan zink yang berlebihan, atau malabsorpsi.
Hipoksia, yaitu kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh, dapat disebabkan oleh banyak keadaan dan kondisi medis. Hipoksia akibat henti jantung, serangan jantung, atau depresi pernapasan akibat overdosis umumnya menyebabkan nekrosis otak, atau kematian jaringan otak. Pemulihan tergantung pada tingkat kerusakan.
Obat-obatan dan paparan toksin untuk sementara dapat merusak mielin atau dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang. Ini dapat memengaruhi fungsi dan produksi mielin baru. Sangat sulit untuk menentukan penyebab pasti demielinasi yang diinduksi toksin. Setelah agen penyebab diidentifikasi, mengurangi paparan adalah kunci untuk pemulihan.
Ada laporan penyakit demielinasi, seperti neuritis optik atau acute disseminated encephalomyelitis, yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dalam beberapa hari setelah mereka mendapatkan vaksin. Risiko demielinasi inflamasi setelah vaksinasi dianggap rendah dan jumlah kasus yang terdokumentasi, seperti setelah vaksin flu atau vaksin HPV, cukup kecil sehingga sering kali tidak jelas apakah penyebabnya adalah vaksin, merujuk laporan dalam jurnal Autoimmunity Reviews tahun 2014.