ilustrasi pasien penyakit Krabbe (pexel.com/Karolina Grabowska)
Mengutip Mayo Clinic, belum ada pengobatan tunggal yang ditetapkan untuk menangani penyakit Krabbe. Untuk itu, pengobatan dan perawatan dilakukan dengan mengelola gejala dan memberikan perawatan suportif.
Dokter mungkin akan memberikan rekomendasi pengobatan dan perawatan seperti:
- Pemberian obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang.
- Pemberian obat untuk meredakan kejang otot.
- Terapi fisik untuk meminimalkan kerusakan otot.
- Terapi okupasi untuk menunjang kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Menggunakan selang nasogastrik untuk mengalirkan cairan dan nutrisi langsung ke lambung.
Pasien yang terdiagnosis sebelum gejala terlihat dapat diobati dengan transplantasi sel punca hematopoietik atau transplantasi sumsum tulang. Selain itu, dapat dilakukan juga terapi gen untuk memperbaiki efek gen yang bermutasi dalam tubuh.
Jika pasangan suami istri diketahui membawa materi genetik yang menyebabkan penyakit Krabbe, ada kemungkinan 25 persen anaknya mewarisi salinan gen yang rusak dan mengembangkan penyakit ini.
Melalui tes darah, para orang tua dapat mengetahui apakah mereka membawa gen penyakit Krabbe atau tidak. Selain itu, melakukan konseling genetik dapat dilakukan bagi pasangan suami istri dengan riwayat keluarga penyakit Krabbe jika ingin memiliki anak.
Itulah sekilas penjelasan tentang penyakit Krabbe, meliputi penyebab, gejala, diagnosis, serta pengobatannya. Bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi dan ada anggota keluarga dengan riwayat kelainan genetik tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebagai langkah deteksi dini.