ilustrasi vertigo (scientificanimations.com)
Gejala penyakit Menière pada setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, gejala yang paling menonjol adalah vertigo, yang ditandai dengan pusing ekstrem dan sensasi berputar yang luar biasa, dan sering muncul tiba-tiba.
Selain vertigo, tinitus atau telinga berdenging juga merupakan gejala yang umum. Tinitus ditandai dengan pendengaran yang teredam atau timbulnya sensasi pendengaran seperti diblokir, perasaan sesak, dan tekanan pada telinga yang terpengaruh.
Selain itu, ada pula gejala yang melumpuhkan, yang biasa disebut dengan "serangan". Serangan pada penyakit Menière biasanya diawali dengan rasa penuh atau sensasi tertekan atau tersumbat pada salah satu telinga. Durasinya bisa bervariasi, mulai dari hitungan menit, sekitar 20 menit, atau bisa bertahan hingga seharian.
Selain itu, pasien juga bisa mengalami perubahan pada pendengarannya atau telinga yang berdenging sebelum serangan muncul atau keduanya. Pada tahap akut, gejala yang paling sering muncul yaitu vertigo parah, perasaan berputar yang disertai ketidakseimbangan, mual, muntah, gemetar, keringat dingin, diare, dan nadi cepat.
Saat penyakit baru berkembang, penderitanya kadang tidak mengalami gejala apa pun atau hanya ketidakseimbangan ringan dan telinga berdenging. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala yang muncul bisa berubah.
Dari serangkaian gejala yang muncul, yang paling melumpuhkan yaitu jatuh mendadak atau dikenal sebagai krisis otolitik Tumarkin atau serangan jatuh. Saat gejala ini muncul, penderitanya seakan merasa dalam posisi yang miring atau terjatuh, padahal dia dalam kondisi lurus.
Serangan jatuh membuat pasien lebih berisiko mengalami cedera fisik akibat terjatuh secara tiba-tiba.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Vestibular Research tahun 2018, sekitar 49 persen dari 602 pasien mengalami serangan jatuh yang terjadi antara hitungan detik hingga beberapa menit.