Umumnya gejala penyakit Whipple akan membaik dan mereda dalam satu hingga dua minggu setelah pengobatan antibiotik dimulai, dan gejala dapat hilang sepenuhnya sekitar satu bulan. Meski begitu, tes laboratorium sebaiknya tetap dilakukan selama dua tahun atau lebih semenjak mulai mengonsumsi antibiotik.
Hal tersebut bertujuan untuk mengungkap keberadaan bakteri dan guna menentukan kapan pengidap boleh berhenti konsumsi antibiotik. Pemantauan rutin juga dapat berguna untuk mendeteksi perkembangan resistansi terhadap obat yang mungkin terjadi, dan ini kerap ditandai dengan tidak adanya perbaikan gejala meski telah mengonsumsi obat.
Walau pengobatan telah berhasil sekalipun, penyakit Whipple bisa kambuh, sehingga pemeriksaan rutin penting untuk dilakukan. Kekambuhan dapat disertai dengan berbagai gejala tambahan, seperti masalah neurologis dan lainnya. Bila penyakit kambuh, pengidap harus mengulangi terapi antibiotik.
ilustrasi nyeri perut (freepik.com/benzoix)
Walaupun termasuk penyakit langka, tetapi penyakit Whipple tetap perlu diwaspadai dan segera ditangani bila sampai terjadi karena dapat mengancam nyawa.
Hingga kini belum ada cara untuk mencegah penyakit Whipple. Namun, karena penyakit ini cenderung lebih tinggi di tempat-tempat yang kekurangan air bersih dan sanitasi yang layak, maka cara terbaik untuk meminimalkan risikonya adalah dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan dengan baik.