Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi transfusi darah (pexels.com/Lucas Oliveira)

Transfusi darah dilakukan melalui jalur intravena. Prosedur medis ini kadang diperlukan setelah individu mengalami cedera atau pembedahan yang menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar. Beberapa orang juga butuh transfusi darah rutin karena mengidap penyakit tertentu.

Donor darah yang dilakukan untuk merawat penyakit tertentu disebut terapi transfusi. Terkadang, suatu penyakit mengakibatkan tubuh sulit memproduksi darah yang sehat, sehingga pengidapnya butuh terapi transfusi. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa penyakit yang bisa membuat penderitanya perlu mendapatkan transfusi darah.

1. Hemofilia

Hemofilia ialah kelainan pendarahan bawaan yang membuat kamu kekurangan atau memiliki tingkat protein pembekuan yang rendah, sehingga darah tidak dapat membeku dengan baik.

Akibatnya, kamu mudah mengalami pendarahan dan darah yang keluar butuh waktu lebih lama untuk membeku. Kondisi ini sebenarnya cukup langka, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Dilansir Healthline, dokter biasanya mengobati hemofilia A dengan resep hormon, yang disebut desmopresin. Obat ini diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah dan bekerja dengan merangsang faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk proses pembekuan darah.

Sementara itu, hemofilia B diobati dengan memasukkan darah dengan faktor pembekuan donor. Orang dengan hemofilia kadang juga membutuhkan donor darah pada beberapa titik dalam hidupnya.

2. Anemia sel sabit

Editorial Team

Tonton lebih seru di