Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tulang selangka (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Cedera pada tulang selangka bisa terjadi akibat olahraga, terjatuh, atau kecelakaan saat berkendara. Gejalanya termasuk nyeri, pembengkakan, dan kesulitan menggerakkan lengan.
  • Artritis reumatoid atau osteoartritis dapat menyebabkan benjolan di tulang selangka. 
  • Kista, tumor, serta infeksi tulang juga dapat menjadi penyebab benjolan di tulang selangka. Untuk memastikan kondisi tersebut perlu pemeriksaan dokter.

Tulang selangka adalah tulang panjang dan tipis yang menghubungkan bahu ke dada. Ini berada tepat di bawah permukaan kulit dan umumnya halus. Karena alasan ini, jika ada benjolan pada tulang selangka, kamu bisa dengan mudah melihat dan merasakannya.

Ada banyak penyebab benjolan di tulang selangka. Kamu mungkin mengetahui penyebab benjolan tersebut, atau mungkin benjolan muncul begitu saja dan sulit diketahui penyebabnya.

Baca terus untuk tahu apa saja penyebab benjolan di tulang selangka.

1. Cedera

Ada banyak penyebab cedera pada tulang selangka, begitu pula dengan keparahannya. Tulang selangka terhubung ke bahu dan dapat mengalami dislokasi dari sendi bahu.

Mungkin juga mengalami patah atau retak karena letak tulang sangat dekat dengan bagian atas kulit. Cedera bisa terjadi saat kamu berolahraga, terjatuh, atau mengalami kecelakaan saat berkendara.

Selain benjolan, berikut adalah beberapa gejala lain dari cedera tulang selangka:

  • Nyeri.
  • Pembengkakan.
  • Kesulitan menggerakkan lengan ke atas.

Anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap cedera ini karena tulang selangka belum matang sebelum usia 20 tahun. Lansia juga lebih berisiko mengalami cedera pada tulang selangka karena kepadatan tulang yang lebih lemah.

2. Radang sendi

ilustrasi tulang selangka (pexels.com/Anastasia Lashkevich)

Benjolan keras di tulang selangka juga bisa diakibatkan oleh artritis reumatoid atau osteoartritis. Jika terjadi artritis reumatoid, nodul reumatoid dapat berkembang di bawah kulit. Benjolan ini biasanya terbentuk di dekat sendi yang terpengaruh dan biasanya berukuran kecil.

Selain benjolan, tanda lain dari artritis reumatoid adalah sendi terasa hangat, nyeri tekan, bengkak, penurunan berat badan, demam, dan kelelahan.

3. Pembengkakan kelenjar getah bening

Di dalam tubuh, terdapat lebih dari 600 kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening sangat penting untuk mencegah bakteri merugikan dan zat asing masuk ke dalam tubuh serta sirkulasi sel darah putih, yang juga melawan infeksi.

Kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan jika kamu cedera atau sedang melawan infeksi atau penyakit lainnya. Ini karena tubuh membawa lebih banyak sel darah putih ke area tersebut untuk mengatasi masalah. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan di sekitar tulang selangka.

4. Infeksi tulang

ilustrasi osteomielitis (researchgate.net)

Infeksi tulang atau osteomielitis dapat terjadi setelah cedera, prosedur pembedahan, atau pemasangan infus di dekat tulang selangka.

Osteomielitis tulang selangka sebenarnya jarang terjadi. Namun, ini bisa menjadi masalah jangka panjang atau kronis jika tidak segera ditangani.

Gejala osteomielitis meliputi:

  • Kemerahan, demam, dan menggigil.
  • Pembengkakan.
  • Nyeri.
  • Keluar cairan dari benjolan.

5. Mengangkat benda berat

Mengangkat, menarik, atau mendorong benda yang sangat berat juga dapat memicu munculnya benjolan di tulang selangka. Kabar baiknya, kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat antiinflamasi.

Dalam beberapa kasus, menempelkan kompres hangat juga dapat membantu. Jika pembengkakan terus berlanjut dan rasa sakit tidak kunjung menghilang, penting untuk segera menghubungi dokter.

6. Salah posisi tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Tidur dengan posisi tertentu dapat menyebabkan nyeri pada leher, punggung, atau tulang selangka. Tidur pada sisi yang sama dalam jangka waktu lama juga dapat menimbulkan masalah.

Rasa sakit biasanya berkurang pada siang hari. Bagi beberapa orang, masalah dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas dan mengubah posisi tidur. Selain itu, bantal atau kasur baru juga dapat membantu mengatasi nyeri jenis ini.

7. Kista

Benjolan pada tulang selangka bisa jadi merupakan kista.

Kista terletak di bawah kulit dan terjadi ketika cairan mengisi kantong. Kista terasa keras saat ditekan dari permukaan kulit dan biasanya tidak berbahaya atau merupakan tanda kondisi kesehatan lainnya.

Jenis kista yang disebut kista ganglion umum ditemukan di tangan dan pergelangan tangan, tetapi juga dapat berkembang di sepanjang tulang selangka.

8. Tumor

ilustrasi pijat di area bahu (pexels.com/Pixabay)

Benjolan di tulang selangka juga bisa disebabkan oleh tumor. Tumor bisa jinak atau ganas dan harus diperiksa oleh dokter.

Menurut penelitian, sekitar 1 persen atau kurang tumor tulang terjadi di selangka. Salah satu jenis tumor langka pada tulang selangka disebut kista tulang aneurisme. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang dapat bersifat jinak atau bersifat kanker.

Terkadang, benjolan pada tulang selangka tidak berbahaya dan akan hilang tanpa pengobatan. Namun, penting untuk memeriksakan kondisi tersebut ke dokter. Sebab, bisa jadi benjolan tersebut memerlukan perawatan yang lebih spesifik untuk mengatasi kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Referensi

"Why Do I Have a Lump on My Collar Bone?" Healthline. Diakses Mei 2025.
"What causes a lump on the collarbone?" Medical News Today. Diakses Mei 2025.
"Possible Causes of Hard Lumps on Your Collarbone." New Health Advisor. Diakses Mei 2025.
İzzet Korkmaz et al., “Clinical Outcomes of Tumors and Tumor-like Lesions Located in the Clavicle,” Joint Diseases and Related Surgery 33, no. 2 (July 6, 2022): 449–54, https://doi.org/10.52312/jdrs.2022.669.
Amith Ram R, Srinivasan Rajappa, and Raghavendran B. R, “Aneurysmal Bone Cyst of Medial End of Clavicle: A Rare Case Report,” International Journal of Research in Orthopaedics 6, no. 2 (February 14, 2020): 416, https://doi.org/10.18203/issn.2455-4510.intjresorthop20200548.

Editorial Team