7 Penyebab Benjolan di Payudara saat Menyusui

Saat payudara terisi dengan susu, payudara bisa membengkak. Hal ini dapat menyebabkan benjolan di seluruh payudara, atau seluruh payudara menjadi kencang secara merata. Benjolan ini juga bisa muncul di jaringan payudara di ketiak.

Begitu bayi mulai menyusu, jumlah ASI di payudara berkurang dan payudara menjadi lebih lembut serta benjolan mengecil dan sering hilang. Kadang, benjolan dapat tertinggal karena sebagian susu mungkin terperangkap di saluran susu akibat pembengkakan.

Saat pembengkakan teratasi, beberapa benjolan dapat tetap ada atau menjadi terlihat karena sebagian susu terperangkap di saluran susu. Satu saluran saja tidak bisa tersumbat, jadi biasanya kumpulan saluran yang tersumbat itu yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Penyumbatan ini dapat menetap dan jika makin parah dapat menyebabkan mastitis inflamasi.

Pijatan lembut kadang disarankan untuk mencoba membuka sumbatan saluran. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ini jarang membantu dan malah bisa melukai jaringan payudara serta menyebabkan lebih banyak pembengkakan.

Bertahun-tahun yang lalu, banyak ibu menyerah menyusui saat didiagnosis dengan mastitis. Akan tetapi, protokol baru memungkinkan untuk menyusui dilanjutkan dalam banyak kondisi.

Mastitis adalah inflamasi payudara. Ini bisa disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat yang belum dibersihkan.

Kamu mungkin memiliki mastitis jika payudara meradang, panas, perih, bengkak, atau berubah warna. Pada kulit terang, perubahan warna mungkin menjadi merah muda atau merah atau memiliki garis-garis keperakan yang mengilap. Mungkin lebih sulit untuk melihat perubahan warna pada kulit yang lebih gelap, tetapi payudara akan terasa sakit dan hangat.

Gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan menggigil juga bisa menjadi tanda mastitis.

Mastitis inflamasi biasanya tidak memerlukan antibiotik. Namun, mastitis inflamasi dapat berkembang menjadi mastitis bakteri dan area tersebut dapat menjadi merah dengan peningkatan pembengkakan dan nyeri dan mungkin memerlukan antibiotik. Antibiotik untuk mengobati mastitis bakteri aman untuk bayi yang masih menyusu.

Mastitis bakteri bisa berkembang menjadi abses, yang merupakan benjolan yang keras, dan mungkin memerlukan drainase untuk menghilangkan cairan infeksi dan mengurangi ketidaknyamanan karena pembengkakan.

Antibiotik dapat digunakan. Kompres dingin dan obat antiinflamasi dapat mengurangi ketidaknyamanan.

Abses payudara adalah penumpukan nanah di payudara. Biasanya ini membuat kulit terlihat berubah warna dan bengkak. Area payudara yang terkena mungkin terasa keras dan sakit jika disentuh. Kamu mungkin juga merasa tidak enak badan.

Kalau curiga benjolan di payudara adalah abses payudara, cepatlah temui dokter. Dokter spesialis biasanya akan menggunakan USG untuk memastikan abses payudara.

Abses biasanya perlu diobati dengan antibiotik dan nanah perlu dikeluarkan dengan jarum khusus. Rawat inap biasanya tidak diperlukan.

Kalau sedang dirawat karena abses payudara, penting untuk tetap menyusui untuk mengeringkan payudara yang terkena. Kalau tidak bisa menyusui di payudara yang sakit, kamu harus memerahnya. Bayi bisa menyusu dari payudara satunya. Tidak apa-apa jika susu bocor dari tempat abses dikeringkan.

Galactocele terjadi ketika sejumlah besar susu terperangkap dan kista berkembang. Jika susu tetap terperangkap, galactocele yang terinfeksi dapat terjadi dan kista mungkin perlu dikeringkan.

Galactocele biasanya muncul sebagai benjolan yang tidak sakit di payudara. Benjolan ini terbentuk selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Lesi bisa unilateral ataupun bilateral, dan dapat muncul sebagai nodul tunggal atau multipel.

Antibiotik bisa digunakan. Kompres dingin dan obat antiinflamasi dapat membantu meringankan ketidaknyamanan.

Adenoma laktasi (lactating adenoma) bisa berkembang selama kehamilan atau menyusui. Ini adalah tumor jinak yang hilang sepenuhnya saat berhenti menyusui.

Adenoma laktasi umumnya muncul sebagai massa payudara yang tidak sakit pada akhir kehamilan atau pada periode postpartum. Massa sering teraba, lesi bergerak yang mengalami pertumbuhan cepat dan mungkin berukuran besar.

Adenoma laktasi sembuh atau berkurang ukurannya pada periode postpartum atau dengan penghentian laktasi, tetapi bisa kambuh selama kehamilan berikutnya.

Obat antiinflamasi dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan atau temui dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Terkena kanker payudara saat menyusui jarang terjadi, hanya sekitar 3 persen dari perempuan menyusui yang mengalami kanker payudara selama masa tersebut.

Beri tahu dokter jika merasakan benjolan di payudara dan juga memiliki satu atau beberapa gejala ini:

• Keluarnya cairan dari puting selain ASI.
• Nyeri payudara yang tidak hilang dengan sendirinya.
• Kemerahan atau sisik pada puting atau kulit payudara.
• Iritasi kulit atau lesung pipit di payudara.
• Retraksi puting (tertarik ke dalam).
• Bengkak, meskipun tidak ada benjolan.

Memiliki gejala-gejala ini tidak selalu berarti kamu memiliki kanker payudara. Namun, tetapi konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin ingin melakukan pengujian lebih lanjut.

Jika benjolan di payudara saat menyusui disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat, kamu tetap dapat menyusui. Jika terasa nyeri, cobalah berganti posisi agar aliran susu lebih lancar.

Jika bayi tidak menyusu sepenuhnya dari payudara yang tersumbat, gunakan tangan untuk mengeluarkan ASI dari payudara tersebut atau pompa untuk mencegah penyumbatan lebih lanjut.

Pengobatan rumahan berikut ini juga dapat membantu:

• Kompres payudara yang tersumbat dengan air hangat.
• Mandi air hangat atau air panas beberapa kali sehari, jika memungkinkan.
• Pijat payudara dengan lembut untuk membantu mengeluarkan sumbatan sebelum dan di antara waktu menyusui.
• Kompres dingin area yang tersumbat setelah menyusui.
  Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman yang tidak mengiritasi payudara atau puting susu.

Temui dokter jika benjolan tidak hilang setelah mencoba pengobatan rumahan selama beberapa hari. Juga, temui dokter jika:

• Area di sekitar benjolan memerah dan ukurannya membesar.
• Mengalami demam tinggi atau gejala seperti flu.
• Merasakan nyeri hebat atau merasa sangat tidak nyaman.

Apabila penyebab benjolan payudara saat menyusui adalah mastitis atau infeksi lain, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Dokter juga dapat merekomendasikan obat pereda nyeri yang dijual bebas dan aman untuk ibu menyusui.

Dalam beberapa kasus, ibu menyusui mungkin perlu tes tambahan, seperti USG atau mammogram untuk memastikan penyebab benjolan payudara saat menyusui.

Referensi

"What Causes Lumps in Breasts of Breastfeeding Women?" Healthline. Diakses Mei 2025.
"The Surprising Reason Your Armpits Swell During Breastfeeding." Parents. Diakses Mei 2025.
"Clogged Milk Duct." Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
"Blocked milk ducts or breast inflammation, mastitis and breast abscess." Raising Children Network. Diakses Mei 2025.
"What is a Galactocele?" News Medical Life Science. Diakses Mei 2025.
"Lactating adenoma." Radiopaedia. Diakses Mei 2025.