ilustrasi wanita sedang mengalami kegelisahan (unsplash.com/@pwign)
Individu dengan kepribadian yang tertutup, mudah cemas, hipersensitif, serta terlalu bergantung pada orang lain lebih rentan terhadap depresi. Apalagi jika mereka pernah mengalami trauma di masa lalu , otak pasti dipenuhi dengan pikiran negatif dan mereka terlalu overthinking mengenai hal-hal yang akan dilakukan.
Itu semua akan menghambat kelangsungan hidup, karena terpaku dengan depresi yang dialami. Terlebih lagi jika orang itu sudah terjerumus penggunaan obat-obatan terlarang dan menjadi pecandu alkohol, tingkat depresi akan lebih sering muncul dan kentara.
Mengatasi stres dengan alkohol justru memperparah gejala depresi dan kecemasan. Menurut Denise Graham, konselor di Pusat Pemulihan Alkohol dan Obat-obatan Cleveland Clinic mengonsumsi alkohol justru membuat kita sering merenungkan hal-hal negatif atau pikiran menakutkan yang dapat meningkatkan emosi kita. Selain itu mengonsumsi alkohol bisa mengakibatkan stres atau depresi berkepanjangan.
Nah, untuk dapat terhindar dari depresi, kita perlu membiasakan diri untuk lebih terbuka dan banyak mengisi waktu dengan bertemu orang-orang baru.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.
Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.