ilustrasi perempuan (pexels.com/RODNAE Productions)
Dilansir Cleveland Clinic, ada banyak faktor penyumbang infertilitas pada perempuan. Bahkan, mungkin sulit menemukan penyebabnya secara pasti. Tidak hanya itu, beberapa pasangan juga mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan atau karena multifaktorial.
Namun, secara khusus dalam kasus yang banyak dijumpai, penyebab infertilitas pada perempuan, yakni:
Termasuk karena polip, fibroid, septum, atau lengket di dalam rongga rahim. Polip dan fibroid dapat terbentuk kapan saja, sedangkan kelainan lain, seperti septum, merupakan bawaan lahir. Hal ini juga dapat terbentuk setelah operasi, seperti pelebaran dan kuretase (D&C).
- Gangguan kesehatan saluran tuba
Penyebab paling umum infertilitas karena faktor kesehatan tuba adalah adanya penyakit radang panggul. Kondisi ini berkaitan erat dengan penyakit menular seksual klamidia dan gonore.
Banyak alasan mengapa perempuan tidak berovulasi atau melepaskan sel telur secara teratur. Beberapa di antaranya karena ketidakseimbangan hormon, gangguan makan di masa lalu, penyalahgunaan zat tertentu, kondisi tiroid, stres berat, hingga tumor hipofisis.
- Masalah jumlah dan kualitas sel telur
Perempuan dilahirkan dengan jumlah sel telur tertentu yang dapat digunakan semasa hidupnya. Secara medis, jumlah sel telur bisa ‘habis’ lebih awal sebelum menopause.
Selain itu, beberapa sel telur memiliki jumlah kromosom yang kurang sempurna, sehingga tidak dapat membuahi atau tumbuh menjadi janin. Beberapa masalah kromosom ini, seperti translokasi seimbang, dapat terjadi pada semua sel telur. Bisa juga secara acak, tetapi lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia.