7 Cara Meningkatkan Kualitas Sel Telur, agar Cepat Hamil!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara tentang kesuburan, jumlah sel telur yang tersisa sering kali disinggung. Selain kuantitas, kualitas sel telur juga tak kalah penting. Perlu diingat, semua perempuan mempunyai sel telur abnormal dan persentasenya akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Sel telur yang kualitasnya buruk tidak bisa dibuahi. Ada yang bisa dibuahi, tetapi bisa menyebabkan keguguran dan kelainan genetik pada bayi yang dikandung.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sel telur? Cobalah cara-cara berikut ini!
1. Makan makanan bergizi
Sebuah penelitian bertajuk "Fertility Diet" melibatkan lebih dari 17.500 perempuan menikah selama delapan tahun. Hasilnya, perempuan yang mengikuti diet tertentu seperti mengonsumsi lebih banyak protein nabati, lemak tak jenuh tunggal, karbohidrat rendah glikemik, serta multivitamin dan zat besi memiliki penurunan risiko infertilitas atau ketidaksuburan yang berhubungan dengan gangguan ovulasi.
Fertility Centers of Illinois menyarankan untuk makan sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan daging tanpa lemak. Selain itu, kurangi lemak trans, makanan atau daging olahan, garam atau gula berlebih, serta karbohidrat olahan.
2. Pastikan indeks massa tubuh normal
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif dan perubahan fungsi mitokondria, yang mengarah pada penurunan kualitas sel telur serta kesuburan. Selain itu, bisa mengubah keseimbangan hormon dan mengganggu ovulasi.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Assisted Reproduction and Genetics tahun 2011, obesitas bisa mengganggu metabolisme dan pematangan oosit (telur yang belum matang). Jadi, sangat disarankan untuk mencapai indeks massa tubuh normal (18,5-24,9).
3. Hindari stres
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biomedical Science tahun 2016, stres psikologis berdampak pada organ reproduksi perempuan. Spesifiknya, yang ditarget adalah oosit, folikel, dan ovarium.
Selain itu, peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol bisa mengurangi produksi estradiol (hormon seks utama perempuan) dan mungkin memengaruhi fungsi sel granulosa dalam folikel. Imbasnya, kualitas oosit mengalami penurunan.
4. Jauhi rokok
Rokok adalah sumber dari banyak penyakit. Studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One tahun 2014 menguji ekstrak asap rokok pada ovulasi, morfologi oosit, dan ekspresi gen ovarium.
Editor’s picks
Penelitian tersebut melibatkan mencit yang diberi larutan ekstrak asap rokok (cigarette smoke extract atau CSE) sebanyak 2 mg/ml secara oral setiap hari. Hasilnya, paparan CSE dikaitkan dengan kualitas oosit yang buruk dan ukuran yang menyusut.
Masih dalam studi yang sama, merokok dikaitkan dengan risiko infertilitas yang lebih tinggi, tingkat kesuburan yang lebih rendah, tingkat keberhasilan bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) yang lebih rendah, serta peningkatan risiko keguguran spontan.
Baca Juga: Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!
5. Meningkatkan aliran darah yang kaya akan oksigen
Ternyata, aliran darah yang kaya akan oksigen berkorelasi positif dengan kualitas sel telur. Ada banyak cara untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah secara alami, seperti menghirup udara segar pada pagi hari sambil berjalan kaki, mengutip WebMD.
Bisa juga dengan mempraktikkan gerakan yoga, olahraga, atau minum cukup air untuk mencegah tubuh dehidrasi. Sebaliknya, kadar oksigen dalam darah yang rendah bisa menyebabkan sakit kepala, sesak napas, detak jantung menjadi cepat, sakit di bagian dada, tekanan darah tinggi, masalah penglihatan dan koordinasi, hingga kegelisahan.
6. Mengonsumsi suplemen kesuburan
Suplemen kesuburan bisa menjadi opsi untuk meningkatkan kualitas sel telur. Sayangnya, beberapa suplemen justru berpotensi merusaknya. Jadi, pastikan suplemen tersebut teruji secara klinis. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Contohnya adalah Impryl untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan terbukti secara klinis meningkatkan peluang untuk hamil, dilansir Fertility Family. Sementara itu, Fertility Centers of Illinois menyarankan koenzim Q10 (CoQ10), melatonin, dan minyak ikan.
CoQ10 dapat membantu meningkatkan fungsi mitokondria dan kualitas sel telur, sementara melatonin bisa meningkatkan antioksidan, mendorong fungsi ovarium, dan membantu tidur. Sementara itu, minyak ikan membantu menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan meningkatkan fungsi reproduksi.
7. Tidur yang cukup
Kualitas tidur berbanding lurus dengan kualitas dan kesuburan sel telur. Ketika tidur, tubuh memperbaiki sel, memulihkan energi, dan melepaskan hormon yang diperlukan untuk reproduksi, mengutip CNY Fertility.
Pada malam hari, kelenjar pineal di otak menghasilkan hormon melatonin. Fungsinya untuk meningkatkan kualitas tidur, menjaga jam biologis, serta meningkatkan kualitas sel telur. Selain itu, melatonin dipercaya bisa meningkatkan kualitas oosit, ovulasi, dan perkembangan embrio.
Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Reviews tahun 2016, aktivasi hypothalamic pituitary adrenal (HPA) yang memicu gangguan tidur ternyata dapat mengganggu reproduksi dan dikaitkan dengan infertilitas atau ketidaksuburan.
Nah, itulah beberapa cara meningkatkan kualitas sel telur supaya cepat hamil. Praktikkan dan jadikan ini sebagai kebiasaan sehatmu, ya. Semoga berhasil!
Baca Juga: Sulit Hamil? Mungkin PCOS Penyebabnya!