ilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)
Di balik epidemi HIV di Fiji, terdapat tren yang makin meningkat dalam penggunaan narkoba, hubungan seks yang tidak aman, berbagi jarum suntik, dan "bluetoothing".
Istilah terakhir ini, yang juga dikenal sebagai hotspotting, merujuk pada praktik yang mana seorang pengguna narkoba intravena menarik darahnya setelah menggunakan narkoba dan menyuntikkannya ke orang kedua, kemudian mungkin melakukan hal yang sama untuk orang ketiga, dan seterusnya.
Praktik bluetoothing juga dilaporkan di Afrika Selatan dan Lesotho, dua negara dengan tingkat HIV tertinggi secara global. Di Fiji, cara ini menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu daya tariknya adalah harganya yang lebih murah. Beberapa orang dapat berkontribusi untuk satu dosis dan membaginya. Alasan lain adalah mereka hanya membutuhkan satu jarum suntik.
Jarum suntik sulit didapatkan di Fiji. Apotek berada di bawah tekanan polisi, sehingga para pembeli akan dimintai resep untuk setiap pembelian jarum suntik.
Faktor lain adalah chemsex, yang mana orang menggunakan obat-obatan, sering kali metamfetamin, sebelum dan selama hubungan seksual.