10 Penyebab Sakit Punggung pada Anak-anak dan Remaja

Sakit punggung biasanya dianggap sebagai masalah pada usia paruh baya dan lebih tua. Namun, studi dalam jurnal Spine tahun 2020 menemukan bahwa lebih dari sepertiga anak-anak dan remaja dilaporkan mengalami nyeri punggung pada tahun sebelumnya, dan hampir 9 persen melaporkan nyeri punggung parah tahun sebelumnya.
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak dan remaja mengalami sakit punggung, termasuk obesitas, aktivitas olahraga yang intens sepanjang tahun, dan memakai ransel yang berat di sekolah.
Inilah beberapa penyebab sakit punggung pada anak-anak dan remaja, serta tanda-tanda peringatan untuk segera menemui dokter.
1. Nyeri otot
Menurut studi dalam Paediatrics & Child Health tahun 2015, penyebab paling umum dari nyeri punggung pada anak-anak dan remaja adalah nyeri mekanis yang disebabkan oleh cedera pada satu atau lebih kelompok otot di punggung.
Gejala dan tanda klasik nyeri otot punggung pada anak dan remaja biasanya meliputi:
- Nyeri diperburuk oleh aktivitas atau gerakan.
- Nyeri diperparah saat duduk atau berdiri terlalu lama.
- Nyeri dan nyeri tekan pada otot di sisi kanan dan/atau kiri tulang belakang, dan bukan tulang belakang itu sendiri.
- Nyeri otot punggung mungkin akut, tajam, dan menusuk; atau kronis, tumpul, dan pegal-pegal tergantung derajat cedera otot.
Mungkin ada riwayat trauma pencetus. Namun, lebih sering nyeri otot punggung dapat berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan meluas secara diam-diam, terjadi karena satu atau kombinasi dari faktor-faktor berikut ini:
- Cedera saat bermain atau berpartisipasi dalam olahraga.
- Membawa ransel di satu bahu atau menggunakan ransel yang terlalu berat secara rutin.
- Postur tubuh yang buruk saat duduk, berdiri, dan/atau berjalan.
- Tidur di kasur yang terlalu empuk.
- Perbedaan panjang kaki.
- Kegemukan.
Nyeri otot punggung yang berkembang dari waktu ke waktu dapat menjadi kronis dan memburuk. Lama-lama, ini dapat memengaruhi keharmonisan struktur tulang belakang di sekitarnya jika otot menjadi lemah.