5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepit

Hindari aktivitas yang terlalu memforsir tulang belakang

Pernahkah kamu mendengar istilah saraf terjepit? Istilah medis untuk kondisi ini adalah hernia nukleus pulposus (HNP) atau sering disebut herniated disk. HNP dapat terjadi di bagian mana saja di sepanjang tulang belakang, akan tetapi lebih sering ditemukan di punggung bagian bawah.

Kondisi awal HNP kerap tidak terdeteksi karena gejala muncul secara perlahan seiring bertambahnya usia.  Namun sebaiknya kita tetap waspada karena efek dari HNP yang tidak ditangani dengan baik cukup signifikan. Seperti apakah gejala HNP dan bagaimana untuk menanggulanginya? Berikut ulasannya.

1. Apa itu hernia nukleus pulposus (HNP)?

5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepitilustrasi anatomi tulang belakang (unsplash.com/NeONBRAND)

Pada tubuh yang normal terdapat bantalan atau cakram di antara tulang-tulang yang membentuk tulang belakang. Bantalan tersebut terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan luar yang keras (annulus) dan di dalamnya terdapat material yang lembut seperti jelly.

Bantalan atau cakram tersebut membantu kita dalam menggerakkan badan seperti membungkuk dan memutar ke kiri atau kanan. Hernia nukleus pulposus (HNP) terjadi ketika material lembut seperti jelly tersebut menonjol keluar dan menekan saraf tulang belakang (spinal nerve).

2. Penyebab terjadinya HNP

5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepitilustrasi posisi duduk yang tidak baik saat bekerja di kantor (unsplash.com/Studio Republic)

Dilansir dari laman Mayo Clinic, faktor usia memicu munculnya kondisi HNP karena bantalan atau cakram yang terdapat di ruas-ruas tulang belakang menjadi tidak elastis dan mudah terluka. Gejalanya mulai muncul pada mereka yang berusia 30 tahun ke atas. Namun apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi?

Merangkum dari laman Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, aktivitas seperti di bawah ini dapat menyebabkan HNP:

  • Mengangkat beban berat dengan posisi yang salah. Contohnya, menggunakan otot di punggung dan bukan dari otot kaki dan paha.
  • Duduk di posisi yang sama dalam waktu yang lama.
  • Memiliki berat badan berlebihan.
  • Melakukan gerakan membungkuk atau memutar secara berulang-ulang saat bekerja atau berolahraga.
  • Merokok.
  • Sering mengangkat beban berat.

Baca Juga: Prediksi 5 Penyakit yang Banyak Diidap jika Manusia Hidup di Mars

3. Gejala HNP yang patut untuk diwaspadai

5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepitilustrasi sakit pinggang (freepik.com/ooojjjann)

Laman OrthoInfo from the American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menjelaskan gejala awal yang sering dirasakan oleh mereka yang memiliki HNP, antara lain:

  • Punggung bagian bawah terasa nyeri.
  • Merasakan sakit yang tajam dan terjadi secara tiba-tiba dari satu sisi bagian belakang pantat hingga kaki yang disebut Skiatika.
  • Kaki dan telapak kaki mati rasa.
  • Kaki menjadi lemas.
  • Tidak bisa menahan air seni, tapi kondisi ini terbilang langka dan bila mengalaminya, pasien harus segera ke dokter.

4. Bagaimana cara meminimalkan risikonya?

5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepitilustrasi posisi duduk yang baik (formhandtherapy.com)

Untuk mengurangi risiko terkena HNP atau herniated disc, laman Spine-health menyarankan agar kita melakukan hal seperti di bawah ini:

  • Sebisa mungkin untuk tidak duduk di posisi yang sama terlalu lama. Kita dapat berdiri, jalan-jalan sebentar lalu duduk lagi. Gunakan timer dari handphone untuk mengingatkan kapan kita perlu berdiri.
  • Apabila tidak memungkinkan untuk keluar dari area kursi, berikut adalah posisi duduk yang benar:
    • Duduk dengan posisi paha datar searah dengan lantai yaitu posisi pinggang tidak boleh di bawah lutut.
    • Duduk tegak dengan posisi kedua bahu datar sambil sedikit ditekuk ke belakang.
    • Menggunakan bantal kecil atau handuk yang digulung kemudian diletakkan di bagian bawah punggung.
  • Apabila punggung atau pinggang belakang sedang sakit, hindari melakukan aktivitas mencuci baju, menjemur baju, atau menarik beban yang berat.
  • Saat sedang menyapu, mengepel atau menggunakan mesin vakum, usahakan posisi tubuh tetap tegak. Gerakan lengan tangan yang maju dan mundur lama kelamaan akan mengakibatkan HNP.
  • Saat berolahraga, hindari aktivitas seperti lari, lompat tali, sit up, push up, squat, dan stretching yang menyentuh jari jempol kaki.

5. Penyakit yang dapat muncul akibat dari HNP dan pengobatannya

5 Fakta Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepitilustrasi pasien yang akan menjalani fisioterapi (freepik.com/senivpetro)

Kondisi HNP yang tidak segera ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, contohnya di area punggung belakang dan kaki. Dilansir Healthline, kerusakan saraf ini akan mengakibatkan orang tersebut tidak bisa menahan buang air kecil.

HNP juga dapat mengakibatkan saddle anesthesia. Sebab, kondisi ini menekan saraf di paha sisi dalam, rektum, dan kaki belakang. Akibatnya orang tersebut kehilangan sensasi di area-area tersebut.

Pengobatan yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit HNP berupa:

  • Menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen secara bergantian. Namun laman WebMD menganjurkan untuk tidak mengonsumsinya selama lebih dari 10 hari.
  • Dokter akan memberikan resep obat pereda sakit dengan dosis lebih tinggi bila ibuprofen atau paracetamol tidak lagi berfungsi.
  • Suntikan steroid atau obat relaksan otot dalam kurun waktu yang singkat.
  • Obat untuk saraf seperti amitriptyline dan duloxetine juga dapat diberikan oleh dokter untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri pada saraf.
  • Fisioterapi.

Sekadar informasi, mereka yang mengalami HNP tidak semuanya memerlukan operasi. Laman WebMD menjelaskan kondisi akan membaik 4 hingga 6 minggu setelah istirahat dan pengobatan (obat dan fisioterapi). Akan tetapi bila kondisi tidak membaik dan kemudian mengalami kesulitan dalam berjalan dan tidak bisa menahan buang air kecil, maka segera konsultasikan dengan dokter untuk peluang operasi.

Kondisi ini dapat dialami siapa saja terutama mereka yang berusia 30 tahun ke atas. Untuk mencegah dan atau mengurangi sakit dari HNP diperlukan modifikasi saat beraktivitas, contohnya tidak mengangkat beban yang terlalu berat dan membiasakan untuk duduk dengan posisi yang baik.

Baca Juga: Makan Alpukat Cegah Penyakit Jantung? Ini Faktanya!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya