Sebagian besar serangan jantung terjadi ketika bekuan darah menyumbat salah satu arteri koroner. Arteri koroner berfungsi membawa darah dan oksigen ke otot jantung. Saat aliran darah terhenti, jantung kekurangan oksigen dan sel-sel jantung mulai mati.
Plak (lapisan lemak, kolesterol, dan sel-sel) dapat menumpuk di dinding arteri koroner. Serangan jantung biasanya dipicu oleh:
Rusaknya plak, memicu pembentukan bekuan darah yang menyumbat aliran darah sepenuhnya.
Sumbatan mendadak akibat bekuan darah.
Kadang penyebab pasti tidak diketahui, meski faktor risiko jelas berperan.
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, antara lain:
Saat beristirahat atau tidur.
Usai peningkatan aktivitas fisik secara tiba-tiba.
Saat beraktivitas di cuaca sangat dingin.
Setelah stres emosional atau fisik yang berat, termasuk saat sakit.
Nyeri dada adalah gejala serangan jantung yang paling umum. Kamu mungkin merasakan:
Nyeri hanya di satu area atau menjalar ke lengan, bahu, leher, rahang, perut, atau punggung.
Sensasi tertekan, sesak, atau terasa berat di dada.
Nyeri bisa ringan hingga sangat hebat, dan sering kali bertahan lebih dari 20 menit.
Gejala lain yang mungkin muncul:
Sesak napas.
Berkeringat dingin, sering kali sangat berat.
Mual atau muntah.
Pusing, perasaan hampir pingsan.
Kecemasan atau ketakutan hebat.
Jantung berdebar tidak teratur.
Beberapa kelompok, seperti lansia, pasien diabetes, dan perempuan bisa mengalami serangan jantung tanpa nyeri dada. Mereka mungkin hanya merasa sesak napas, kelelahan ekstrem, atau kelemahan.
Segera hubungi layanan darurat jika kamu atau orang di sekitar mengalami gejala yang mengarah ke serangan jantung, apalagi jika ada faktor risikonya. Jangan mencoba menyetir sendiri ke rumah sakit dan jangan menunda memanggil ambulans. Penanganan secepat mungkin sangat menentukan keselamatan dan peluang pemulihan.
Referensi
Florencia K. Anggoro and Benjamin D. Jee, “The Substance of Cold: Indonesians’ Use of Cold Weather Theory to Explain Everyday Illnesses,” Frontiers in Psychology 12 (September 16, 2021), https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.734044.
"Perbedaan Masuk Angin, Angin Duduk, dan Serangan Jantung yang Perlu Anda Ketahui." Heartology Cardiovascular Hospital. Diakses September 2025.
"Angin Duduk." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.
"Mengenal Masuk Angin, Penyakit yang ‘Indonesia Banget’." Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Diakses September 2025.
"Angina Pectoris." Johns Hopkins Medicine. Diakses September 2025.
“Heart Attack: MedlinePlus Medical Encyclopedia,” n.d., https://medlineplus.gov/ency/article/000195.htm.