ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Efek samping penggunaan antihistamin bergantung pada variasi generasinya. Generasi pertama memiliki efek samping meliputi; mengantuk, mulut kering, masalah penglihatan, tekanan darah rendah, penebalan lendir saluran pernapasan, detak jantung berdebar, serta masalah buang air kecil dan buang air besar.
Sementara itu, efek samping umum antihistamin generasi kedua meliputi; sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit perut, mual, dan muntah.
Efek samping penggunaan kortikosteroid terbagi pada efek jangka pendek dan panjang.
Efek samping jangka pendeknya meliputi; retensi cairan, penambahan berat badan, hiperglikemia, kesulitan pengendalian diabetes. Menurut studi, sifat antiinflamasi glukokortikoid dalam kasus penyakit kronis dan sistemik biasanya menyebabkan efek samping penurunan sensitivitas terhadap obat (Pharmacology Research & Perspectives, 2019).
Efek samping jangka panjangnya meliputi; osteoporosis, resistansi insulin, hipertensi, kelemahan otot, gejala sindrom Cushing, tukak lambung, dan gangguan neuropsikiatri.