Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroid

Keduanya sama-sama mengurangi aktivitas sistem kekebalan

Pada umumnya saat mengalami keluhan alergi, kita segera ke apotek untuk membeli obat. Namun, beberapa obat alergi banyaki sekali istilah yang masih rancu dan belum dipahami dengan benar, seperti antihistamin dan kortikosteroid.

Kita harus tahu obat-obat tersebut agar obat yang dikonsumsi tepat dalam hal penggunaannya dan meminimalkan efek yang ditimbulkan. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan obat alergi antihistamin dan kortikosteroid, simak informasinya berikut ini.

1. Apa itu antihistamin?

Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroidilustrasi seseorang mengalami alergi (pexels.com/cottonbro studio)

Antihistamin merupakan golongan obat yang memblokir efek histamin dalam tubuh. Histamin adalah bahan kimia alami yang berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Mengutip dari Verywell Health, jenis antihistamin yang dibutuhkan bergantung pada reaksi atau kondisi yang dialami. Beragam jenis antihistamin meliputi H1 antagonist/H1 blocker untuk mengobati alergi, gejala flu biasa, insomnia jangka pendek, dan kecemasan.

Sementara itu, jenis H2 antagonist/H2RA/H2 blocker digunakan untuk mengobati gangguan gastrointestinal seperti tukak lambung, radang perut, mual, muntah, hingga sindrom Zollinger-Ellison.

2. Apa itu kortikosteroid?

Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroidilustrasi radang sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya )

Kortikosteroid merupakan jenis obat steroid yang digunakan untuk mengobati aktivitas sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Jenisnya meliputi glukokortikoid, yang berguna untuk mencegah kerusakan jaringan sel dan organ akibat peradangan berlebihan (mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh), seperti pada penyakit artritis reumatoid, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, lupus, vaskulitis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Contoh obat golongan glukokortikoid adalah prednisolon, metilprednisolon, dan triamsinolon.

Jenis yang kedua adalah mineralokortikoid. Jenis ini adalah kelas obat yang membantu mengatur air dan garam pada bagian korteks adrenal. Mineralkortikoid digunakan untuk mengatasi masalah ginjal.

Baca Juga: Apa Itu Histamin? Zat Kimia yang Dibuat oleh Sistem Imun

3. Perbedaan mendasar

Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan KortikosteroidIlustrasi Berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terdapat kesamaan antara antihistamin dan kortikosteroid, yaitu untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan. Perbedaan mendasar dari keduanya adalah para proses kimia yang ditargetkan.

Antihistamin menargetkan histamin untuk mengurangi efek terhadap sistem kekebalan dan proses inflamasi, sedangkan kortikosteroid bekerja dengan cara mengurangi reaksi kimia penyebab mendasar peradangan.

4. Efek samping

Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroidilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Efek samping penggunaan antihistamin bergantung pada variasi generasinya. Generasi pertama memiliki efek samping meliputi; mengantuk, mulut kering, masalah penglihatan, tekanan darah rendah, penebalan lendir saluran pernapasan, detak jantung berdebar, serta masalah buang air kecil dan buang air besar.

Sementara itu, efek samping umum antihistamin generasi kedua meliputi; sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit perut, mual, dan muntah.

Efek samping penggunaan kortikosteroid terbagi pada efek jangka pendek dan panjang.

Efek samping jangka pendeknya meliputi; retensi cairan, penambahan berat badan, hiperglikemia, kesulitan pengendalian diabetes. Menurut studi, sifat antiinflamasi glukokortikoid dalam kasus penyakit kronis dan sistemik biasanya menyebabkan efek samping penurunan sensitivitas terhadap obat (Pharmacology Research & Perspectives, 2019). 

Efek samping jangka panjangnya meliputi; osteoporosis, resistansi insulin, hipertensi, kelemahan otot, gejala sindrom Cushing, tukak lambung, dan gangguan neuropsikiatri.

5. Interaksi obat

Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroidilustrasi obat-obatan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebuah keharusan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum memulai pengobatan agar tidak terjadi medication error.

Penggunaan obat antihistamin akan berinteraksi dengan obat tidur, obat penenang, obat antinyeri, relaksan otot, antidepresan, dan obat anti kejang. Hal tersebut akan menyebabkan efek kantuk dan kelelahan berlebihan. Antihistamin juga dapat berinteraksi dengan antipsikotik dan obat pencegah muntah.

Dilansir NHS Inform, Kortikosteroid dapat berinteraksi dengan obat-obatan, berdampak pada sistem pencernaan dan metabolisme. Ini termasuk ketoconazole dan atau ritonavir.

Apabila kamu tidak yakin tentang penggunaan obat tertentu, berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker. 

Itulah penjelasan singkat tentang perbedaan obat antihistamin dan kortikosteroid. Walaupun kamu sudah mengetahui fungsi atau kegunaan obat untuk mengatasi keluhan yang dialami, tetapi sangat penting untuk melakukan pemeriksaan pada tenaga kesehatan untuk menghindari interaksi pengobatan yang sifatnya serius.

Baca Juga: Mengapa Steroid Menyebabkan Moon Face dan Peningkatan Berat Badan?

Riski Hidayaturrohkim Photo Writer Riski Hidayaturrohkim

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya