ilustrasi nyeri sendi (unsplash.com/Anna Auza)
Lupus atau yang juga dinamakan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. Penyakit ini bersifat kronik dan menyerang banyak sistem tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, hingga paru-paru, melansir Mayo Clinic. Meski dapat menyerang orang dari segala usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15-45 tahun, melansir sumber yang sama.
Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, mungkin dapat terkait dengan faktor-faktor seperti genetik, lingkungan, hormonal, hingga konsumsi obat. Lupus sendiri sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain.
FYI, lupus lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki dengan perbandingan 10:1. Namun, penyebab penyakit lupus pada perempuan sendiri belum diketahui pasti. Meski demikian, sejumlah teori mengaitkannya dengan hormon seks, kromosom X, hingga mikrobioma, melansir publikasi dalam Evolutionary Applications.
Lupus dapat memengaruhi banyak sistem tubuh yang mengakibatkan masalah kesehatan berbeda. Pada ginjal, lupus dapat memicu gagal ginjal. Penderita lupus juga dapat mengalami sakit kepala, pusing, kejang, bahkan stroke akibat autoimun yang menyerang otak dan sistem saraf pusat.