ilustrasi seorang perempuan sedang melakukan terapi (pexels.com/Timur Weber)
Penanganan BPD dan bipolar memiliki pendekatan yang berbeda karena karakteristik gejala dan penyebabnya juga tak sama. Pada BPD, terapi psikologis menjadi fokus utama, terutama Dialectical Behavior Therapy (DBT) yang membantu pengelolaan emosi, toleransi stres, dan kemampuan berinteraksi sosial.
Sementara itu, obat-obatan seperti penstabil mood atau antidepresan hanya digunakan untuk mengatasi gejala tertentu. Selain itu, dukungan dari kelompok komunitas juga sangat penting untuk memperkuat proses pemulihan.
Nah, gangguan bipolar lebih banyak ditangani dengan pengobatan dan terapi. Obat penstabil mood, antipsikotik, dan antidepresan umum diresepkan untuk mengontrol fluktuasi suasana hati yang ekstrem.
Terapi kognitif perilaku (CBT) dan pendidikan psikologis membantu penderita memahami kondisi dan mengembangkan strategi coping yang efektif. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan menjaga kualitas tidur juga dianjurkan guna mendukung kestabilan mood dan kesehatan secara keseluruhan.
Itulah beberapa perbedaan bipolar dan BPD, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara menanganinya. Semoga penjelasan ini bisa membantumu lebih memahami kondisi mental dengan bijak dan penuh empati, ya.
Referensi
"Borderline Personality (BPD) vs. Bipolar Disorder (BD)." Verywell Health. Diakses Mei 2025.
"Borderline Personality Disorder vs Bipolar Disorder". Brentwood Behavioral Healthcare. Diakses Mei 2025.
"Understanding the Differences Between Borderline Personality Disorder and Bipolar Disorder". Granite Hills Hospital. Diakses Mei 2025.