Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang anak sakit ISPA, dipasangkan nasal kanul.
Anak sakit ISPA. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Intinya sih...

  • ISPA adalah infeksi yang bisa menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah.

  • Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang berat dan secara khusus menyerang paru-paru.

  • Pneumonia dapat menimbulkan gejala ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa pada semua kelompok usia. Namun, pneumonia merupakan penyebab kematian infeksius terbesar pada anak-anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. Infeksi ini bisa menyerang saluran pernapasan atas, yang dimulai dari sinus hingga pita suara. ISPA juga bisa menyerang saluran pernapasan bawah, yang dimulai dari pita suara hingga paru-paru.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terutama mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah. ISPA dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak, lansia, serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Ada beberapa penyebab ISPA, tergantung pada bagian saluran pernapasan yang terkena.

Penyebab infeksi saluran pernapasan atas:

  • Faringitis akut (radang tenggorokan)

  • Infeksi telinga akut

  • Pilek/selesma

Penyebab infeksi saluran pernapasan bawah:

Infeksi di saluran atas biasanya lebih ringan, seperti pilek atau radang tenggorokan, sedangkan infeksi di saluran bawah bisa lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia.

Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang berat dan secara khusus menyerang paru-paru. Penyakit ini menyumbang proporsi signifikan dari beban penyakit infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah di seluruh dunia. Pneumonia dapat menimbulkan gejala ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa pada semua kelompok usia. Namun, pneumonia merupakan penyebab kematian infeksius terbesar pada anak-anak.

Perbedaan gejala ISPA vs pneumonia

Gejala ISPA

Gejala akan tergantung apakah infeksi terjadi pada saluran pernapasan atas atau saluran pernapasan bawah. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  • Sumbatan baik di hidung maupun paru-paru.

  • Hidung berair.

  • Batuk.

  • Sakit tenggorokan.

  • Nyeri otot atau pegal-pegal.

  • Mudah lelah.

Segera hubungi dokter jika kamu mengalami:

  • Demam tinggi di atas 39 derajat Celcius disertai menggigil.

  • Kesulitan bernapas.

  • Pusing.

  • Kehilangan kesadaran.


Gejala pneumonia

Tergantung pada tingkat keparahannya, tanda dan gejala pneumonia dapat meliputi:

  • Batuk.

  • Sesak napas.

  • Demam, berkeringat, dan menggigil hebat.

  • Kelelahan.

  • Nyeri dada.

  • Mual, muntah, atau diare.

  • Kebingungan, terutama pada lansia.

Perjalanan penyakit ISPA

Pasien anak sakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Perjalanan penyakit ISPA bisa dibagi menjadi beberapa tahap:

  • Tahap awal (prepatogenesis): Kuman penyebab sudah ada di sekitar kita, tapi tubuh belum menunjukkan reaksi apa pun.

  • Tahap inkubasi: Virus mulai masuk dan merusak lapisan pelindung saluran pernapasan. Tubuh jadi lebih lemah, apalagi kalau gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.

  • Tahap gejala awal: Mulai muncul tanda-tanda sakit, seperti demam dan batuk.

  • Tahap lanjut: Penyakit bisa berkembang ke beberapa arah:

    • Sembuh total.

    • Sembuh tapi meninggalkan masalah, misalnya paru-paru sebagian mengempis (atelektasis).

    • Menjadi penyakit kronis.

    • Berakhir fatal, misalnya karena komplikasi pneumonia.

Tanda-tanda ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia

Berikut ini tanda-tanda ISPA berkembang jadi pneumonia:

  • Batuk lebih dari 10 hari dengan dahak kental kuning atau hijau.

  • Demam naik turun lebih dari 3 hari.

  • Saturasi oksigen di bawah 95 persen, bisa dicek dengan oksimeter.

  • Nyeri dada saat menarik napas dalam.

Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis.

ISPA, termasuk berbagai komplikasinya, seperti pneumonia, dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk mendukung daya tahan tubuh.

  • Melengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang dianjurkan.

  • Menjaga kondisi fisik rumah, misalnya dengan ventilasi yang baik dan kelembapan udara yang sesuai.

  • Menjaga kebersihan rumah, tubuh, makanan, dan lingkungan agar terhindar dari kuman penyebab penyakit.

  • Menghindari paparan asap, baik dari rokok, polusi, maupun asap dapur.

  • Mencegah kontak dengan penderita ISPA, serta melakukan isolasi pada orang yang terkena ISPA untuk mengurangi risiko penularan.

Referensi

"Pneumonia." UNICEF. Diakses Oktober 2025.

Antoni Torres et al., “Pneumonia,” Nature Reviews Disease Primers 7, no. 1 (April 8, 2021), https://doi.org/10.1038/s41572-021-00259-0.

Eric a. F. Simoes et al., “Acute Respiratory Infections in Children,” Disease Control Priorities in Developing Countries - NCBI Bookshelf, 2006, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11786/.

"Acute Respiratory Infection." Healthline. Diakses Oktober 2025.

"Pneumonia." World Health Organization. Diakses Oktober 2025.

"ISPA vs Pneumonia: Kenali Bedanya Sebelum Terlambat!" RS Pusat Pertamina. Diakses Oktober 2025.

Editorial Team