ilustrasi penggunaan krim di tangan (freepik.com/jcomp)
Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pengobatan untuk kurap tergantung pada area tubuh yang terinfeksi dan keparahan kondisi. Beberapa bentuk kurap dapat diobati dengan obat yang dijual bebas di pasaran, tetapi bentuk kurap lainnya memerlukan resep obat antijamur.
Kurap pada kulit, seperti kutu air (tinea pedis) dan gatal di selangkangan (tinea cruris), biasanya dapat diobati dengan obat antijamur dalam bentuk krim, losion atau bedak yang dioleskan pada kulit selama 2 hingga 4 minggu.
Untuk pemakaiannya, ikuti petunjuk yang ada pada label kemasan. Jika kurap tidak mereda atau malah memburuk, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dalam pengobatan kurap di kulit kepala (tinea capitis), biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur oral.
Sementara itu, mengutip laman American Academy of Dermatology Association, obat untuk mengobati kudis membutuhkan resep dari dokter. Obat ini biasanya dioleskan pada kulit dari leher ke bagian bawah tubuh dan sering kali digunakan pada waktu tidur di malam hari. Dalam penggunaannya, penting untuk mengikuti instruksi dari dokter.
Selain itu, obat-obat tambahan mungkin juga diresepkan oleh dokter untuk membantu meredakan gejala kudis. Untuk kudis yang parah dan menyebar, dokter mungkin akan meresepkan obat oral untuk mengatasinya.
Hal lain yang tidak kalah penting yaitu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit kulit. Apabila kamu mengalami berbagai gejala seperti di atas atau gatal yang tak kunjung mereda, sebaiknya periksakan ke dokter agar diketahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.