ilustrasi suasana di dalam ruangan operasi (pixabay.com/sasint)
Merujuk laman National Health Service, hingga saat ini lipedema belum dapat disembuhkan secara total, tetapi dapat dicegah agar tidak memburuk. Metode pengobatan juga disesuaikan dengan gejala yang dialami oleh pasien. Akan tetapi, dokter biasanya akan menganjurkan pasien dengan lipedema untuk:
- Mengonsumsi makanan sehat, memperbanyak olahraga, dan mencegah berat badan bertambah atau berlebihan.
- Menggunakan stoking kompresi atau perban untuk mengurangi sakit dan untuk membantu pasien dalam berjalan.
- Menggunakan krim pelembap untuk mencegah kulit menjadi kering.
- Mengikuti konseling seperti terapi perilaku kognitif bila mengalami depresi akibat dari kondisi lipedema.
- Menjadi operasi liposuction jika gejala cukup berat dan bisa jadi operasi dapat dilakukan lebih dari sekali. Sebaiknya didiskusikan dengan dokter terlebih dulu.
- Mengikuti terapi kompresi yang dilakukan oleh ahli yang sudah dilatih secara khusus.
Dijelaskan dalam laman John Hopkins Medicine, pengobatan untuk kondisi limfedema terdiri dari:
Terapi dekongestif yang meliputi:
- Mengenakan perban khusus untuk mencegah penumpukan cairan.
- Olahraga, dan dokter akan menspesifikasi jenis olahraga yang cocok.
- Menggunakan alat limfadema compression pump.
- Menjaga berat badan agar seimbang tidak berlebihan.
- Sebisa mungkin menaikkan lengan di atas jantung agar dapat menurunkan cairan yang menumpuk.
- Menjaga kesehatan kulit untuk mencegah infeksi.
Operasi:
- Metode ini biasanya untuk pasien limfedema tingkat 3 dan 4.
- Metode operasi meliputi prosedur fisiologis dan prosedur eksisi yang umumnya dilakukan pada pasien limfedema tingkat 3, 4, dan 5. Contoh prosedur eksisi yaitu liposuction.
Itulah empat perbedaan utama antara lipedema dan limfadema. Pembengkakan yang terjadi karena sel lemak yang menumpuk di alat gerak tubuh seperti paha dan kaki disebut lipedema. Seseorang yang mempunyai lipedema pada umumnya tidak menunjukkan gejala telapak kaki yang bengkak dan kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Penyebab lipedema tidak diketahui secara pasti.
Limfadema terjadi karena cairan limfatik yang tidak bisa mengalir dan menumpuk di satu area. Kemudian, tekstur kulit orang yang mempunyai limfadema cenderung tebal sehingga sulit untuk dicubit. Limfadema dapat terbentuk dengan sendirinya (primer) atau karena mengalami infeksi atau akibat dari terapi radiasi (sekunder).