Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Stroke dan Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/cookie_studio)
Intinya sih...
  • Stroke disebabkan oleh kekurangan oksigen di otak, dapat berupa gumpalan yang menyumbat pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah.
  • Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tersumbat, menyebabkan kerusakan atau kematian mendadak pada otot jantung.
  • Gejala stroke meliputi mati rasa, kesulitan melihat, dan sakit kepala; sedangkan serangan jantung dapat ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, dan mual.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Indah Sukmawati, SpJP(K), FIHA, FAPSC

Serangan jantung dan stroke merupakan masalah kesehatan yang serius. Keduanya dapat terjadi secara tiba-tiba dan juga dapat mengubah hidup selamanya.

Akan tetapi, stroke dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda. Memahaminya bisa menjadi penyelamat nyawa. Yuk, pelajari perbedaan antara serangan jantung dan stroke lewat ulasan di bawah ini!

1. Apa itu stroke dan serangan jantung?

Stroke adalah kondisi saat aliran darah ke otak terganggu. Otak kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-selnya mulai mati hanya dalam beberapa menit. Ini bisa disebabkan oleh sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Sementara itu, serangan jantung (infark miokard) terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti karena penyumbatan pada arteri koroner. Akibatnya, bagian dari otot jantung rusak, bahkan bisa mati.

Meski terdengar serupa, tetapi keduanya menyerang organ yang berbeda—otak vs jantung—dan membutuhkan penanganan yang sangat berbeda.

2. Gejala: bedakan dengan cepat, bertindak dengan tepat

Gejala stroke

  • Wajah terlihat menurun sebelah.
  • Lengan sulit diangkat atau terasa lemas.
  • Bicara pelo atau tidak nyambung.
  • Penglihatan kabur atau ganda.
  • Sakit kepala hebat mendadak.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Tips FAST untuk mengenali stroke:

  • Face: wajah menurun.
  • Arms: lengan melemah.
  • Speech: bicara pelo.
  • Time: segera hubungi ambulans.

ilustrasi gejala stroke (IDN Times/Novaya Siantita)

Gejala serangan jantung

  • Nyeri dada seperti ditekan benda berat (lebih dari 3 menit).
  • Nyeri menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung.
  • Sesak napas.
  • Keringat dingin.
  • Mual, pusing, bahkan pingsan.

3. Penyebab stroke dan serangan jantung

Stroke

Jenis stroke yang paling umum adalah stroke iskemik, yang disebabkan oleh:

  • Gumpalan darah di arteri otak, yang dapat memutus sirkulasi darah ke otak.
  • Penumpukan plak di arteri karotis.

Sementara dalam kasus stroke hemoragik, ini terjadi saat pembuluh darah di otak pecah dan darah bocor ke jaringan di sekitarnya. Ini dapat terjadi karena tekanan darah tinggi yang menekan dinding arteri.

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi saat arteri koroner mengalami penyumbatan atau penyempitan sehingga aliran darah terhenti atau sangat terbatas.

Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung. Penyumbatan di arteri koroner bisa terjadi akibat adanya gumpalan darah. Itu juga dapat terjadi karena penumpukan plak kolesterol di arteri hingga memperlambat atau bahkan menghentikan sirkulasi darah.

ilustrasi terkena serangan jantung (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Faktor risiko stroke dan serangan jantung

  • Merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Diabetes.
  • Riwayat keluarga.
  • Kurang olahraga.
  • Stres kronis.

Perbedaan utamanya

  • Stroke iskemik sering disebabkan oleh bekuan darah atau fibrilasi atrium (gangguan irama jantung).
  • Stroke hemoragik dipicu oleh hipertensi berat yang menyebabkan pembuluh darah otak pecah.
  • Serangan jantung disebabkan oleh plak kolesterol yang menyumbat arteri koroner, bisa pecah dan memicu bekuan darah.

4. Diagnosis

Stroke

Jika dokter mencurigai kamu memiliki gejala stroke, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis.

Selanjutnya, kamu akan diminta melakukan CT scan otak. Ini dapat menunjukkan area otak yang mengalami pendarahan atau buruknya aliran darah. Dokter mungkin juga memesan MRI.

Pemeriksaan stroke di antaranya:

  • CT scan atau MRI otak, untuk mengetahui jenis stroke yang dialami.
  • Pemeriksaan pembuluh darah otak jika diperlukan.

Serangan jantung

Diagnosis serangan jantung membutuhkan serangkaian tes berbeda. Mulanya, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis. Setelah itu, dokter akan menggunakan elektrokardiogram untuk memeriksa kesehatan otot jantung.

Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa enzim yang mengindikasikan serangan jantung.

Dokter mungkin juga melakukan kateterisasi jantung. Tes ini melibatkan melewatkan tabung panjang dan fleksibel melalui pembuluh darah ke jantung untuk memeriksa penyumbatan.

Pemeriksaan serangan jantung dapat meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG), untuk melihat pola kelistrikan jantung.
  • Tes darah troponin, untuk mendeteksi kerusakan otot jantung
  • Angiografi koroner (kateterisasi), untuk melihat lokasi sumbatan.

5. Penanganannya harus cepat, tepat, dan terintegrasi

ilustrasi mobil ambulans (unsplash.com/Mehan Taukder)

Stroke

Setibanya di rumah sakit, pasien akan menjalani tes diagnostik noninvasif dengan CT scan untuk menentukan jenis stroke dan pengobatan terbaik.

Beberapa perawatan stroke, seperti aktivator plasminogen jaringan, harus diberikan dalam beberapa jam setelah serangan stroke iskemik.

Penanganan stroke:

  • Stroke iskemik: pemberian tPA (obat pelarut bekuan darah) maksimal dalam 4,5 jam.
  • Stroke hemoragik: bisa memerlukan tindakan operasi atau prosedur endovaskular.
  • Rehabilitasi intensif untuk memulihkan fungsi.

Serangan jantung

Setelah jenis serangan jantung teridentifikasi, beberapa metode pengobatan yang diberikan dapat meliputi:

  • Pemberian obat pelarut gumpalan untuk mengembalikan aliran darah.
  • Balloon angioplasty atau percutaneous coronary intervention (PCI) untuk mendorong dan menahan plak ke dinding arteri.
  • Operasi katup jantung buatan untuk menggantikan katup jantung yang tidak normal atau sakit dengan yang baru.
  • Aterektomi untuk memotong plak dari arteri.
  • Prosedur stent yang melibatkan pemasangan tabung kawat untuk menopang arteri yang terbuka selama angioplasti.

Dalam beberapa kasus, pasien mungkin menerima kombinasi perawatan.

6. Apa yang harus dilakukan jika curiga terjadi stroke atau serangan jantung?

Jika kamu melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda stroke atau serangan jantung, sangat penting untuk bertindak cepat dengan menelepon ambulans agar pasien mendapatkan tindakan terbaik.

Waktu adalah segalanya. Jadi, jika melihat seseorang dengan gejala stroke atau serangan jantung:

  • Jangan menunda untuk mencari pertolongan medis darurat.
  • Hubungi ambulans (118, 112, atau 1500911) segera.
  • Jangan bawa kendaraan sendiri jika kondisi tidak stabil.

7. Bisakah dicegah?

ilustrasi jogging (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Kabar baiknya, 80 persen kasus stroke dan serangan jantung dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Tidak merokok atau berhenti merokok.
  • Rajin olahraga minimal 30 menit sehari.
  • Kurangi konsumsi gula dan garam berlebih.
  • Kendalikan tekanan darah dan gula darah.
  • Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.

Stroke dan serangan jantung sama-sama berbahaya. Namun, dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa mengenalinya lebih cepat, mencegah lebih dini, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Kesehatan jantung dan otak bukanlah hal yang bisa ditunda. Mulailah peduli hari ini untuk hidup yang lebih panjang dan berkualitas.

Referensi

"Stroke Symptoms and Treatment." MedicineNet. Diakses Februari 2025.
"Heart Attack." Verywell Health. Diakses Februari 2025.
"Heart Attack (Myocardial Infarction)." MedicineNet. Diakses Februari 2025.
"Stroke." Verywell Health. Diakses Februari 2025.
"Is It a Stroke or a Heart Attack?" Healthline. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nuruliar F
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us