ilustrasi suplemen vitamin (pexels.com/ready Made)
Para ahli merekomendasikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D sebesar 600 hingga 800 IU setiap harinya. Jumlah tersebut akumulas dari gabungan jenis vitamin D (D2 dan D3). Suplemen vitamin D tersedia untuk memenuhi kekurangan vitamin D.
Kedua jenis vitamin D berasal dari sumber yang berbeda, termasuk suplemennya. Laman Drugs menyampaikan vitamin D2 diproses memakai radiasi ultraviolet ergosterol dalam ragi. Jenis vitamin ini cocok untuk seseorang yang diet vegan atau vegetarian. Sedangkan vitamin D3 menggunakan menggunakan iradiasi 7-dehidrokolesterol dari lanolin (dari wol domba).
Dosis vitamin D2 dikemas lebih tinggi dibandingkan dosis D3. Jika kamu ingin mengonsumsi suplemen vitamin D, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang sesuai.
Perbedaan vitamin D dan D3 tidaklah signifikan. Keduanya sama-sama berperan penting dalam tubuh. Jika kamu memiliki pagi yang luang di hari libur, luangkan waktu untuk berjemur dan olahraga. Jangan lupa gunakan tabir surya untuk melindungi kulitmu, ya!
Referensi
"Vitamin D vs. D3: What’s the Difference?". Verywell Health. Diakses pada Juli 2025.
"Vitamin D vs D2 vs D3: What's the difference between them?". Drugs. Diakses pada Juli 2025.
"Breaking Down Vitamin D, D2 and D3". Cleveland Clinic. Diakses pada Juli 2025.
"Vitamin D vs. D3: what's the difference?". Everly Well. Diakses pada Juli 2025.
"Foods High in Vitamin D3". WebMD. Diakses pada Juli 2025.
Hasthiono, F, dkk. 2023. Hubungan Asupan Vitamin D dan Keluhan Muskuloskeletal pada Kelompok Usia 17-35 Tahun. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Vol 12. No 2