Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
https://www.freepik.com/free-photo/providing-first-aid-park-man-bandaged-injured-arm-guy-helps-friend_10701086.htm#fromView=search&page=2&position=16&uuid=7e2170f1-4f8f-4a7e-be4e-0847fee276e5&query=wound
ilustrasi perdarahan (freepik.com/prostooleh)

Intinya sih...

  • Jenis pembuluh darah: arteri membawa darah kaya oksigen, vena membawa darah ke jantung, kapiler menghubungkan keduanya.

  • Ciri-ciri perdarahan vena: berwarna merah tua, aliran stabil, tekanan rendah. Faktor penyebab: luka dalam, trauma, pembedahan.

  • Pertolongan pertama: gunakan sarung tangan, tekan luka selama 5 menit, hubungi layanan darurat jika perdarahan tak kunjung berhenti.

Tubuh kita layaknya kota besar yang tak pernah tidur. Di dalamnya, jantung bertugas sebagai pusat distribusi utama, sebuah pompa tangguh yang setiap detiknya mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Jalur alirannya ini ada tiga: arteri yang membawa darah keluar dari jantung, vena yang membawanya kembali, dan kapiler yang menjembatani keduanya. Ketiganya bekerja berirama tanpa henti. Namun, jika salah satunya mengalami gangguan, misalnya vena mengalami kerusakan atau robek, perdarahan vena akan terjadi.

Perdarahan vena ini dialami suami Inul Daratista, Adam Suseno. Ia dilaporkan sempat kehilangan kesadaran pada Sabtu (21/6/2025) akibat robeknya pembuluh darah vena di kakinya. Peristiwa ini terjadi saat Adam sedang membersihkan kolam ikan di rumah, lalu tanpa sengaja kakinya mengenai batu karang tajam yang menyebabkan luka terbuka. Luka tersebut menyebabkan perdarahan hebat akibat robekan pada pembuluh vena. Dalam unggahan Instagram-nya, Inul bahkan rutin membagikan potret Adam yang tampak terbaring di ranjang rumah sakit dan update kondisinya.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang perdarahan vena, mulai dari karakteristiknya, dampaknya bagi tubuh, serta langkah-langkah penanganannya.

Jenis pembuluh darah dan perdarahan

Sebelum memahami perdarahan vena lebih jauh, kamu harus tahu dulu jenis pembuluh darah dan perdarahan yang dapat terjadi.

  • Pembuluh darah kapiler: Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena. Fungsinya adalah mengangkut oksigen dan nutrisi antara darah dan jaringan tubuh.

  • Pembuluh darah vena: Vena membawa darah yang sudah kekurangan oksigen kembali ke jantung. Di dalamnya terdapat katup yang mencegah aliran darah berbalik arah, menjaga aliran tetap satu arah.

  • Pembuluh darah arteri: Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Dindingnya tebal untuk menahan tekanan tinggi saat darah dipompa oleh jantung.

Nah, berikut ini jenis-jenis perdarahannya:

  • Perdarahan kapiler: Ini adalah jenis perdarahan yang paling umum dan paling ringan. Biasanya terjadi akibat luka ringan atau goresan kecil yang merusak kapiler. Darah keluar perlahan, dan perdarahan sering berhenti dengan sendirinya atau cukup dengan perawatan ringan, seperti membersihkan luka dan menempelkan plester.

  • Perdarahan vena: Terjadi saat vena mengalami kerusakan. Perdarahan vena tidak separah perdarahan arteri, tetapi tetap dapat mengancam jiwa, jadi karena alasan ini butuh perhatian medis. Penanganan cepat diperlukan, seperti menekan luka dengan lembut, membersihkannya, serta membalut untuk mencegah infeksi dan kehilangan darah lebih lanjut.

  • Perdarahan arteri: Ini adalah perdarahan paling berat dan mengancam nyawa. Terjadi ketika arteri rusak—biasanya akibat cedera serius, trauma, atau luka tembus. Darah berwarna merah terang dan memancar berdenyut mengikuti detak jantung. Perdarahan ini cepat dan sulit dihentikan tanpa bantuan medis. Penanganan darurat meliputi tekanan langsung pada luka, dan bila perlu, penggunaan torniket untuk mengendalikan kehilangan darah sampai bantuan medis tiba.

Ciri-ciri perdarahan vena

Inilah ciri-ciri perdarahan vena:

  • Warna darah lebih gelap: Darah vena berwarna merah tua, yang berarti mengandung lebih sedikit oksigen daripada darah arteri.

  • Aliran darah stabil: Perdarahan vena biasanya berbeda dari perdarahan arteri yang sifatnya berdenyut.

  • Tekanannya lebih rendah: Perdarahan vena biasanya memiliki tekanan yang lebih rendah daripada perdarahan arteri meskipun juga serius.

Faktor penyebab perdarahan vena

ilustrasi pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler (commons.wikimedia.org/ Community Emergency Response Team)

Beberapa faktor penyebabkan perdarahan vena antara lain:

  • Laserasi (robekan) atau luka dalam: Benda tajam dapat dengan mudah merusak vena.

  • Trauma atau cedera tumpul: Kecelakaan atau jatuh dapat menyebabkan perdarahan vena.

  • Prosedur bedah: Pembedahan yang melibatkan vena terkadang dapat mengakibatkan perdarahan.

  • Insufisiensi vena kronis: Kondisi ini melemahkan vena, sehingga lebih rentan terhadap perdarahan.

Pertolongan pertama perdarahan vena

Secara umum, penanganan perdarahan serupa: tujuannya untuk menghentikan perdarahan, mencegah kehilangan darah, dan memperbaiki robekan atau luka pada pembuluh darah.

Jika seseorang mengalami perdarahan pada vena, ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Gunakan sarung tangan lateks untuk melindungi diri. Kalau tidak ada, pakai kantong plastik atau kain bersih yang dililitkan di tangan.

  • Temukan lokasi luka. Bila perlu, robek atau potong pakaian orang tersebut agar lukanya terlihat jelas.

  • Usahakan luka lebih tinggi dari posisi jantung orang tersebut.

  • Letakkan kain kasa bersih atau kain bersih seperti saputangan di atas luka. Kalau tidak ada, gunakan tangan langsung.

  • Tekan dengan mantap selama 5 menit. Jika lukanya kecil, gunakan ujung jari. Jika lukanya besar, gunakan telapak tangan.

  • Jika setelah 10 menit perdarahan belum berhenti, tambahkan lapisan kain di atas yang sudah ditempelkan dan tekan lebih kuat di area yang lebih luas. Jangan angkat kain yang sudah basah darah karena bisa mengganggu proses pembekuan.

  • Hubungi layanan darurat jika perdarahan tidak berhenti, darah keluar sangat banyak, atau orang yang mengalami perdarahan kehilangan kesadaran.

Perdarahan vena umumnya lebih mudah dihentikan dibanding perdarahan arteri. Namun, jika vena yang terluka berada di bagian yang dalam, menghentikan perdarahannya bisa jauh lebih sulit.

Tanda-tanda perdarahan butuh penanganan darurat medis

Dalam banyak kasus, perdarahan tergolong ringan, seperti goresan kecil saat mengiris sayur atau luka terjatuh yang cepat berhenti dengan sedikit tekanan dan plester bersih. Namun, dalam beberapa kasus perdarahan tidak boleh dipandang sepele. Ada kalanya perdarahan dapat berpotensi fatal.

Di bawah ini beberapa tanda yang menunjukkan bahwa perdarahan harus segera ditangani oleh tenaga medis:

  • Darah tetap mengalir meski sudah ditekan selama beberapa menit. Ini menunjukkan bahwa mekanisme pembekuan tubuh tidak cukup kuat untuk menghentikannya sendiri.

  • Perdarahan keluar dengan cepat, yang mana ini merupakan tanda perdarahan arteri. Jenis perdarahan ini sangat serius dan dapat menyebabkan kehilangan darah dalam waktu cepat.

  • Luka dalam, besar, atau ada benda asing yang tertancap. Luka jenis ini bisa menimbulkan kerusakan jaringan lebih luas dari yang terlihat.

  • Tulang terlihat dari luka. Ini tanda pasti luka mencapai lapisan dalam dan perlu perawatan medis segera.

  • Luka mengenai area mata atau perut. Kedua lokasi ini melibatkan organ vital dan rentan komplikasi serius.

  • Luka di dada atau leher yang menyulitkan bernapas. Ini bisa menandakan kerusakan pada saluran napas atau organ penting.

  • Luka akibat kecelakaan lalu lintas. Bahkan jika luka tampak kecil, trauma dari kecelakaan bisa berdampak lebih luas.

  • Tanda-tanda syok mulai muncul, seperti kulit pucat, dingin, berkeringat, nadi lemah, atau kebingungan. Ini artinya tubuh tidak mendapat cukup darah dan oksigen.

Perdarahan vena terjadi saat pembuluh vena robek. Ciri-cirinya darahnya berwarna merah gelap dan mengalir perlahan, bukan menyembur seperti arteri. Namun, perdarahan vena tetap bisa berbahaya. Segera cari bantuan medis jika darah tak kunjung berhenti setelah beberapa menit ditekan, orang yang mengalami perdarhaan terlihat pucat, pingsan, atau tekanan darah turun, serta luka sangat dalam atau menunjukkan tanda-tanda syok.

Referensi

"Types of Bleeding: Capillary, Venous, and Arterial Bleeding." Tennessee Vein Center. Diakses Juni 2025.

Donley ER, Munakomi S, Loyd JW. Hemorrhage Control. [Updated 2023 Aug 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535393/.

"How to Spot Venous Bleeding." MyCPR Now. Diakses Juni 2025.

"What Is Venous Bleeding?" Healthline. Diakses Juni 2025.

"What to know about different types of bleeding." Medical News Today. Diakses Juni 2025.

Editorial Team