ilustrasi perempuan sedang makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Beberapa hal yang menyebabkan period poop di antaranya:
Hormon prostaglandin berperan menimbulkan kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim saat menstruasi. Hormon ini juga dapat dilepaskan ke aliran darah dalam tubuh.
Selain menyebabkan kontraksi pada rahim, prostaglandin juga dapat menyebabkan kontraksi pada dinding usus. Kondisi tersebut menyebabkan gejala seperti kram, mual, dan sakit perut. Hormon ini juga menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak air dan membuat feses lebih lunak, sehingga timbullah gejala diare.
- Kadar hormon progesteron yang lebih tinggi
Hormon progesteron membantu mengatur siklus menstruasi pada perempuan. Kadar hormon tersebut meningkat untuk mempersiapkan pembuahan, kemudian turun pada awal menstruasi saat tidak terjadi pembuahan.
Hormon tersebut membantu menebalkan lapisan rahim, sehingga sel telur yang telah dibuahi dapat berkembang. Kadar progesteron yang tinggi dapat menyebabkan makanan yang dicerna berjalan lebih lambat dalam sistem pencernaan. Hal ini menimbulkan efek yang berbeda bagi setiap orang. Beberapa orang akan mengalami diare, sementara beberapa orang lainnya mungkin mengalami sembelit.
Selama fase luteal (setelah ovulasi dan sebelum terjadi menstruasi), peningkatan kadar progesteron dapat menyebabkan keinginan untuk makan makanan tertentu alias mengidam, sehingga ini bisa berakibat pada perubahan pola makan. Itulah mengapa saat sedang haid perempuan punya keinginan untuk makan makanan manis atau asin.
Apabila terbiasa dengan mengonsumsi makanan sehat, maka perubahan menjadi makanan yang tidak sehat secara tiba-tiba dapat mengubah bau dan konsistensi feses.
Perubahan kadar hormon sepanjang siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkat stres.
Stres dan kecemasan telah terbukti memengaruhi pergerakan usus dan dapat menyebabkan diare atau sembelit. Ini terjadi karena saraf yang terdapat di perut terhubung dengan otak melalui koneksi internal yang disebut koneksi usus-otak.