Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menolak merokok (Freepik.com)
ilustrasi menolak merokok (Freepik.com)

Intinya sih...

  • Batuk perokok adalah tanda awal masalah kesehatan serius seperti PPOK atau kanker paru-paru.
  • Nyeri dada, sesak napas, dan dahak berdarah dapat menjadi gejala penyakit arteri atau paru-paru yang serius.
  • Suara serak kronis, kelelahan, dan pembengkakan di kepala atau leher juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang lebih serius.

Merokok adalah kebiasaan yang dampaknya sangat buruk bagi kesehatan. Karena meningkatkan berbagai penyakit serius, perokok harus waspada terhadap gejala-gejala tertentu yang dapat muncul. 

Beberapa tanda bisa menjadi sinyal awal adanya masalah kesehatan serius. Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting agar penanganan bisa segera dilakukan dan risiko komplikasi lebih lanjut dapat diminimalkan.

1. Batuk terus-menerus

ilustrasi batuk (freepik.com/freepik)

"Batuk perokok" adalah batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu pada perokok. Batuk ini cenderung lebih buruk pada pagi hari dan membaik pada siang hari.

Perokok mungkin merasakan dahak yang bertambah banyak dan suara berderak atau mengi saat bernapas. Batuk yang terus-menerus bisa menandakan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti emfisema atau bronkitis kronis. Bisa juga menandakan kanker paru-paru.

Seperti halnya jenis batuk lainnya, batuk perokok pada dasarnya adalah dorongan kuat untuk mengeluarkan udara guna membersihkan iritasi dari saluran udara (bronkus dan bronkiolus).

Ada beberapa karakteristik batuk perokok, seperti:

  • Bersifat terus-menerus dan mengganggu, berlangsung selama lebih dari dua atau tiga minggu.
  • Menyebabkan suara mengi atau berderak.
  • Batuk berdahak. Namun, perlu diperhatikan bahwa batuk dapat menjadi kering pada tahap awal atau pada orang yang belum lama merokok.
  • Lebih buruk saat bangun tidur, cenderung seiring hari.

2. Nyeri dada

Perokok yang mengalami nyeri dada yang memburuk ketika tertawa, batuk, atau bernapas dalam, ini mungkin bisa menandakan penyakit seperti arteriosklerosis (pengerasan arteri) atau aterosklerosis—penumpukan plak di dalam pembuluh darah dapat menyebabkan gumpalan yang berbahaya.

Arteri yang sempit akan memberikan tekanan pada jantung, menyebabkan nyeri yang berhubungan dengan jantung yang disebut angina. Jika arteri tersumbat sepenuhnya, dapat terjadi serangan jantung.

Merokok juga meningkatkan risiko fibrilasi atrium, yaitu detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan nyeri dada dan stroke. Nyeri dada atau sesak juga merupakan tanda penyakit paru-paru seperti PPOK atau kanker paru-paru.

3. Sesak napas

ilustrasi sesak napas (freepik.com/wayhomestudio)

Merokok merusak saluran udara, termasuk kantung udara besar (bronkus) yang membawa udara ke dalam paru-paru dan kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) yang mengantarkan oksigen ke aliran darah.

Dalam kasus ini, sesak napas mungkin menandakan penyakit paru-paru seperti PPOK, yang meliputi emfisema atau bronkitis kronis. Kemungkinan perokok untuk meninggal akibat PPOK 10 kali lebih besar dibanding orang yang tidak merokok.

Kanker paru-paru, yang seringnya dididagnosis pada stadium lanjut, juga dapat menyebabkan sesak napas. 

Asap tembakau dapat memicu serangan asma yang juga memengaruhi kemampuan untuk bernapas dengan baik.

Berbagai masalah kesehatan yang dapat menyebabkan sesak napas termasuk:

  • Masalah paru-paru, seperti asma, PPOK atau kanker paru-paru.
  • Masalah jantung, seperti serangan jantung atau gagal jantung.
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti croup, bronkitis, pneumonia, COVID-19, flu atau pilek.
  • Serangan panik atau kecemasan.
  • Reaksi alergi.
  • Emboli paru.
  • Anemia.

4. Dahak berdarah

Dahak berdarah dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius, terutama pada perokok. Ini adalah campuran air liur dan darah yang keluar dari paru-paru.

Meskipun tidak selalu merupakan gejala penyakit yang parah, tetapi ada baiknya segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis.

Penyebab yang paling umum meliputi dahak berdarah di antaranya:

  • Pneumonia: Pembengkakan (peradangan) jaringan pada salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi kuman (bakteri atau virus).
  • Bronkitis: Infeksi saluran udara utama paru-paru yang menyebabkan saluran udara tersebut teriritasi dan meradang (dapat disebabkan oleh virus atau bakteri).
  • Tuberkulosis (TBC): Infeksi paru-paru parah yang berhubungan dengan demam dan keluar keringat yang dapat diobati dengan antibiotik.

Kadang-kadang mimisan yang parah atau pendarahan dari mulut atau tenggorokan dapat menyebabkan keluarnya darah dari air liur saat batuk.

5. Selalu lelah

ilustrasi lelah (freepik.com/Drazen Zigic)

Sering merasa lelah juga bisa menandakan beberapa kondisi kesehatan yang berkaitan dengan merokok.

Merokok merusak paru-paru dan jantung, sehingga ketika organ-organ vital ini tidak bekerja dengan baik, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk stamina dan energi.

Berhenti merokok mungkin dapat memperbaiki beberapa kerusakan yang disebabkan olehnya, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan harapan hidup. Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab kelelahan dan mungkin juga membantu kamu berhenti merokok.

6. Infeksi paru-paru yang berulang

Bahan kimia dalam asap tembakau dan produk tembakau lainnya merusak sistem kekebalan tubuh, membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, termasuk pneumonia (penyakit meningokokus, termasuk meningitis dan sepsis), tuberkulosis, HIV, COVID-19, dan infeksi bakteri atau virus lainnya.

Hal ini menyebabkan perkembangan dan peningkatan keparahan infeksi pernapasan baik bagi orang sehat maupun pasien PPOK. Selain itu, perokok lebih sering mengalami infeksi virus dan bakteri, termasuk pneumonia dan tuberkulosis. Infeksi ini juga cenderung lebih serius pada perokok.

Beberapa gejala umum infeksi paru-paru adalah lendir kental, nyeri dada yang tajam, dan mengi yang disertai demam, pegal-pegal, sesak napas, serta kelelahan.

Infeksi paru berulang juga dapat menjadi tanda kanker paru, yang merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan perokok.

7. Suara serak

ilustrasi berhenti merokok (freepik.com/freepik)

Suara serak kronis dapat terkadi karena penyakit yang berhubungan dengan merokok, yang memengaruhi tenggorokan atau laring.

Kanker laring dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti bagian belakang lidah dan paru-paru, yang mana perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian dini akibat penyakit ini.

Tumor di paru kiri (lebih jarang di paru kanan) dapat menekan saraf yang berasal dari laring, yang juga dapat menyebabkan suara serak. Suara serak juga bisa karena polip, yang cenderung dialami oleh perokok.

8. Kaki perokok

"Kaki perokok" mengacu pada gejala di kaki yang diakibatkan oleh suatu kondisi yang disebut penyakit arteri perifer. Kondisi ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang mengurangi aliran darah ke arteri di kaki. Hal ini juga dapat memengaruhi aliran darah ke lengan, perut, dan otak.

Kaki perokok paling sering disebabkan oleh aterosklerosis, penumpukan plak di arteri, yang membatasi aliran darah di luar jantung.

Dalam kasus kaki perokok, penderitanya akan cenderung meraskan sakit di kaki saat berjalan, yang terjadi karena tidak cukupnya darah di kaki.

9. Pembengkakan di wajah dan leher

ilustrasi sakit pada leher (pexels.com/kindel)

Jika mengalami pembengkakan di kepala atau leher, jangan diabaikan. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dan tumor di paru-paru, karena dapat menekan pembuluh darah yang disebut vena cava—membentang dari kepala ke jantung.

Bila pembuluh darah menyempit, hal ini dapat menyebabkan wajah membengkak. Gejala terkait obstruksi vena cava termasuk sesak napas, dan kulit memerah pada leher atau wajah. Kanker kepala dan leher, yang lebih sering terjadi pada perokok, juga dapat menyebabkan pembengkakan. Keduanya sering kali dapat disembuhkan jika ditemukan secara dini.

Waspada terhadap beberapa gejala pada perokok akan membantu menentukan langkah penanganan selanjutnya. Jika mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera temui dokter, dan lebih penting lagi segera berhenti merokok demi kesehatan yang lebih baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.

Referensi

"9 Symptoms Never to Ignore If You Smoke". Healthgrades. Diakses April 2025.
"What Is Smoker's Cough?". Verywell Health. Diakses April 2025.
"How Smoking Affects Your Face and Skin". Verywell Mind. Diakses April 2025.
"Shortness of breath". Healthdirect. Diakses April 2025.
"Coughing up blood (blood in phlegm)". Nidirect. Diakses April 2025.
"How does smoking affect respiratory infections?". Portal Clinic. Diakses April 2025.
"What to know about smoker's leg". MedicalNewsToday. Diakses April 2025.

Editorial Team