Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menutup hidung (freepik.com/garetsvisual)
ilustrasi menutup hidung (freepik.com/garetsvisual)

Intinya sih...

  • Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau dan bisa muncul dari asap kendaraan, pembakaran arang, atau alat pemanas yang bocor.

  • Gejala keracunan karbon monoksida meliputi sakit kepala, pusing, kulit kemerahan, hingga kesulitan bernapas dan pingsan.

  • Pertolongan pertama saat terjadi keracunan karbon monoksida meliputi menjauhkan korban dari sumber gas, mematikan sumber gas jika aman, dan melakukan CPR jika perlu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah dengar istilah keracunan karbon monoksida? Mungkin terdengar sepele, tetapi kenyataannya ini adalah salah satu bahaya yang bisa mengancam nyawa tanpa disadari. Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang tidak memiliki warna maupun bau sehingga sering disebut sebagai silent killer alias pembunuh senyap. 

Banyak kasus orang tidak sadar sudah terpapar gas ini hingga mengalami pusing, lemas, bahkan kehilangan kesadaran. Keracunan karbon monoksida biasanya terjadi saat seseorang menghirup gas ini dalam jumlah banyak, misalnya dari asap kendaraan, pembakaran arang, atau alat pemanas yang bocor. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung fatal. Untuk mengantisipasi dan menghindari akibat fatal, di sini akan dibahas pertolongan pertama saat terjadi keracunan karbon monoksida.

1. Apa itu karbon monoksida dan bagaimana bisa membahayakan

Karbon monoksida adalah gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Karena tidak berbau dan tidak berasap, orang kerap tidak menyadari keberadaannya. Gas ini bisa muncul dari berbagai sumber, seperti:

  • Asap kendaraan di ruang tertutup.

  • Asap dari pembakaran arang, kayu, minyak, atau gas.

  • Cerobong asap yang tersumbat.

  • Pemakaian barbeque portable di dalam ruangan.

  • Pemanas atau boiler yang rusak.

  • Generator listrik yang digunakan di dalam ruangan.

Menghirup gas ini dalam jumlah banyak bisa membuat tubuh kekurangan oksigen, yang akhirnya merusak otak, jantung, hingga berisiko menyebabkan kematian.

2. Gejala keracunan karbon monoksida

Gejala bisa berbeda tergantung kadar paparan karbon monoksida.

Paparan rendah bisa menimbulkan:

  • Sakit kepala.

  • Pusing.

  • Bingung atau berperilaku aneh.

  • Mudah marah/agresif.

  • Kulit tampak kemerahan.

  • Mual dan muntah.

  • Lemas.

  • Nyeri dada.

Paparan dalam jumlah banyak bisa menyebabkan:

  • Kulit berwarna merah terang atau kebiruan.

  • Sulit bernapas.

  • Tidak responsif hingga pingsan.

  • Kalau tidak segera ditolong, kondisi ini bisa berkembang menjadi kejang, gangguan irama jantung, bahkan kematian.

3. Pertolongan pertama pada keracunan karbon monoksida

ilustrasi menutup hidung (freepik.com/KamranAydinov)

Kalau mencurigai seseorang keracunan karbon monoksida, lakukan langkah cepat berikut:

  1. Segera jauhkan dari sumber gas dan bawa ke tempat yang memiliki udara segar. Jika korban tidak sadar, pastikan aman sebelum memindahkan.

  2. Matikan sumber gas jika memungkinkan dan aman untuk dilakukan.

  3. Hubungi layanan darurat.

  4. Lakukan CPR jika perlu. Kalau korban tidak bernapas atau napas tidak normal, lakukan resusitasi jantung paru sampai bantuan medis datang.

4. Pengobatan keracunan karbon monoksida

Meski gejalanya ringan, orang yang terpapar karbon monoksida tetap membutuhkan perawatan darurat. Biasanya dokter akan memberikan oksigen bertekanan tinggi melalui masker khusus agar gas karbon monoksida cepat keluar dari tubuh.

Untuk kasus berat, bisa digunakan ruang hiperbarik yang memberikan 100 persen oksigen dalam tekanan tinggi sehingga pembersihan karbon monoksida dari darah lebih cepat. Selain itu, perawatan tambahan bisa meliputi:

  • Terapi jantung bila ada gangguan irama.

  • Cairan infus untuk mengatasi tekanan darah rendah.

  • Injeksi obat khusus (seperti hidroksokobalamin) untuk memperbaiki kondisi darah yang terlalu asam.

5. Cara mencegah keracunan karbon monoksida

Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan karbon monoksida, meliputi:

  • Pasang alarm karbon monoksida di rumah. Harganya bervariasi mulai dari Rp300 ribu-an dan bisa didapatkan di toko alat rumah tangga atau online.

  • Pastikan peralatan berbahan bakar gas terpasang dengan baik dan rutin dicek teknisi.

  • Jangan gunakan generator, barbeque, atau arang di dalam rumah atau garasi.

  • Bersihkan cerobong asap secara rutin.

  • Jangan gunakan oven gas untuk menghangatkan rumah.

  • Jangan biarkan mobil menyala dalam garasi tertutup.

  • Kenali gejala awal keracunan karbon monoksida agar bisa segera bertindak.

Jika alarm karbon monoksida di rumah berbunyi, jangan pernah menganggap itu sekadar salah deteksi. Karena karbon monoksida tidak memiliki bau dan rasa, selalu anggap kondisinya serius. Segera keluar rumah, hubungi pemadam atau layanan darurat, dan tunggu hingga petugas memastikan rumah aman sebelum masuk kembali. Karbon monoksida memang tak terlihat, tetapi bahayanya nyata. Dengan kesadaran, deteksi dini, dan pencegahan, risiko keracunan bisa ditekan seminimal mungkin.

Referensi

"Carbon Monoxide Poisoning: First Aid Advice." St John Ambulance (UK). Diakses pada September 2025.

"What Is Carbon Monoxide Poisoning?" Verywell Health. Diakses pada September 2025.

"Carbon Monoxide Poisoning: First Aid & Treatment." WebMD. Diakses pada September 2025.

Editorial Team