ilustrasi luka digigit anjing (commons.wikimedia.org/Nicor)
Berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama untuk mencegah rabies yang harus dilakukan setelah kamu digigit atau dicakar anjing yang dicurigai terjangkit rabies.
Mencuci bekas luka gigitan atau cakaran sampai bersih menggunakan air hangat dan sabun, serta tekan area bekas luka untuk membantu membersihkan kuman.
Setelah dilakukan pencucian luka sebaiknya diberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Antiseptik yang dapat diberikan di antaranya povidone iodine, alkohol 70%, dan zat antiseptik lainnya.
Jika luka terasa sangat nyeri, minum obat pereda nyeri seperti parasetamol.
Segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan. Nantinya tenaga kesehatan dapat memberikan vaksin antirabies (VAR) atau serum antirabies (SAR).
VAR dan SAR bisa didapat di rumah sakit. Tujun pemberian VAR dan SAR adalah untuk membangkitkan sistem imunitas dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk akan menetralkan virus rabies.
VAR diberikan pada hari ke-0 sebanyak dua dosis (di lengan kanan dan kiri), hari ke-7 sebanyak satu dosis (di lengan kanan dan kiri) dan hari ke-21 sebanyak satu dosis (di lengan kanan dan kiri). Sementara itu, SAR diberikan bersamaan dengan pemberian VAR pada hari ke-0 secara infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin, lalu sisanya disuntikkan.
Namun, jika virus rabies telah mencapai susunan saraf pusat, pemberian VAR tidak akan memberikan manfaat.
Pemberian VAR dan SAR perlu mempertimbangkan kondisi hewan saat paparan terjadi, hasil observasi hewan, hasil pemeriksaan laboratorium spesimen otak hewan, serta kondisi luka yang ditimbulkan.
Ada dua kondisi luka akibat rabies:
Luka risiko tinggi, yaitu jilatan atau luka pada mukosa, luka di atas area bahu (leher, muka dan kepala), luka pada jari tangan dan jari kaki, luka di area genitalia, luka yang lebar atau dalam, atau luka lebih dari satu (multiple wound). Untuk kategori ini perlu diberikan VAR dan SAR.
Luka risiko rendah, seperti jilatan pada kulit terbuka atau cakaran atau gigitan kecil yang menimbulkan luka lecet di area badan, tangan, dan kaki yang tidak banyak persyaratan. Untuk kategori ini hanya diberikan VAR.
Setelah mengetahui beberapa pertolongan pertama untuk mencegah rabies di atas, diharapkan kamu akan tahu apa yang harus dilakukan saat digigit anjing atau hewan lainnya yang terinfeksi rabies, sehingga jumlah korban akibat rabies dapat diminimalkan.
Rabies memang mematikan, tetapi bisa dicegah. Bagi pemilik, pastikan anjing sehat dan divaksinasi secara rutin. Rabies bisa dicegah asalkan 70 persen anjing dalam populasi mendapatkan vaksinasi.
Referensi
"Bahaya Penyakit Rabies." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.
"Buku Saku Rabies Petunjuk Teknis Penatalaksaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia (2018)." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.
"Pertolongan Pertama untuk Mencegah Infeksi Rabies." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.
"Ini yang Harus Dilakukan jika Digigit Hewan Penular Rabies." Kementerian Kesehatan RI. Diakses September 2025.