Beberapa orang tidak dapat menggunakan dosis standar Paxlovid karena kondisi kesehatan tertentu atau interaksi obat.
Sebelum mulai mengonsumsi Paxlovid, dokter dan apoteker harus menanyakan tentang riwayat kesehatan kamu dan daftar lengkap obat yang kamu minum. Dosis Paxlovid akan disesuaikan berdasarkan faktor-faktor ini apabila diperlukan.
Dosis untuk orang dengan masalah ginjal
Kamu mungkin perlu mengonsumsi Paxlovid dosis rendah jika memiliki masalah ginjal tertentu.
Untuk masalah ginjal ringan, penyesuaian dosis tidak diperlukan. Untuk masalah ginjal yang parah, Paxlovid tidak direkomendasikan sama sekali. Jalan tengahnya adalah dengan penyesuaian dosis.
Untuk masalah ginjal sedang, kamu akan diberikan Paxlovid dosis rendah, yaitu 1 tablet (150 mg) nirmatrelvir dan 1 tablet (100 mg) ritonavir setiap 12 jam selama 5 hari.
Menurut laman Pfizer, Paxlovid tersedia dalam dua paket berbeda, yaitu dosis standar dan dosis renal. Jika tersedia, dosis renal akan diberikan. Paket ini berisi 20 tablet, bukan 30. Jika tidak tersedia, dosis standar akan diberikan, tetapi apoteker akan mengambil tablet nirmatrelvir ekstra secara manual.
Dosis untuk orang dengan masalah hati
Kalau memiliki masalah hati ringan atau sedang, kamu dapat menggunakan dosis standar Paxlovid. Namun, jika masalah hati yang diidap lebih parah, kamu tidak boleh mengonsumsi Paxlovid. Ini sebagian karena porsi ritonavir dari Paxlovid.
Menurut FDA, dalam penelitian sebelumnya ritonavir berkontribusi pada masalah seperti penyakit kuning dan perubahan tingkat protein hati. Ada juga data terbatas tentang bagaimana Paxlovid itu sendiri memengaruhi hati.
Pertimbangan interaksi obat
Paxlovid berinteraksi dengan banyak obat. Beberapa interaksi membuat Paxlovid kurang efektif, sementara yang lain membuatnya jumlahnya dalam tubuh terlalu banyak. Jumlah Paxlovid yang terlalu banyak dalam tubuh dapat memperburuk efek sampingnya. Paxlovid juga dapat memengaruhi efektivitas dan tolerabilitas obat lain.
Beberapa interaksi Paxlovid meliputi:
- Pengencer darah seperti rivaroxaban.
- Obat kolesterol seperti simvastatin.
- Obat jantung seperti amiodarone.
- Obat pengontrol kejang seperti carbamazepine.
- Obat disfungsi ereksi seperti tadalafil.
- Suplemen herbal St John's wort.
Bergantung pada interaksinya, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis Paxlovid. Dokter juga dapat menyesuaikan dosis obat lain yang menyebabkan interaksi.
Interaksi lain harus dihindari sama sekali. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin diminta untuk sementara berhenti minum obat yang berinteraksi dengan Paxlovid. Jika ini tidak memungkinkan, kamu mungkin akan diberi resep pengobatan COVID-19 yang berbeda dengan interaksi yang lebih sedikit, seperti molnupiravir (Lagevrio).