Menopause sering dibicarakan dalam konteks hot flash, perubahan suasana hati, atau gangguan tidur. Namun, ada satu aspek penting yang kerap luput dari perhatian, yaitu kesehatan seksual.
Bagi banyak perempuan, penurunan hasrat seksual setelah menopause bukan cuma perubahan biologis, tetapi bisa menjadi sumber stres, rasa bersalah, dan penurunan kualitas hidup.
Selama bertahun-tahun, kondisi ini seolah dianggap “hal biasa” yang harus diterima. Perempuan yang mengalaminya sering kali tidak diberi pilihan terapi yang jelas, apalagi pengakuan medis. Di sinilah keputusan terbaru Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menjadi tonggak penting.
FDA menyetujui pil harian pertama untuk meningkatkan gairah seksual pada perempuan pascamenopause. Obat bernama Addyi (flibanserin) ini disetujui untuk perempuan pascamenopause di bawah usia 65 tahun yang mengalami hypoactive sexual desire disorder, yaitu kondisi rendahnya hasrat seksual yang menimbulkan tekanan emosional.
