ilustrasi aritmia (freepik.com/freepik)
Walaupun puasa sangat mungkin untuk dilakukan, tetapi ada situasi ketika puasa tidak disarankan untuk orang-orang dengan kondisi jantung.
Berikut ini adalah kondisi jantung yang sebaiknya mendapatkan pertimbangan khusus sebelum memutuskan untuk berpuasa:
1. Gagal jantung kongestif yang sedang kambuh atau belum stabil
Pasien dengan gagal jantung kongestif yang tidak stabil berisiko tinggi mengalami eksaserbasi gejala selama puasa. Kondisi ini memerlukan pengaturan cairan dan elektrolit yang ketat, yang bisa menjadi tantangan selama waktu puasa.
2. Penyakit arteri koroner yang belum stabil
Individu dengan penyakit arteri koroner yang gejalanya tidak terkontrol, seperti angina yang sering terjadi atau yang baru-baru ini mengalami serangan jantung, mungkin berisiko lebih tinggi jika berpuasa.
Kekurangan cairan bisa meningkatkan kekentalan darah, yang berpotensi memperburuk kondisi.
3. Aritmia yang tidak terkontrol
Pasien dengan aritmia, seperti fibrilasi atrium yang tidak terkontrol, mungkin mengalami peningkatan risiko komplikasi selama puasa.
Ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin terjadi selama puasa dapat memperburuk aritmia.
4. Pascoperasi jantung
Orang-orang yang baru menjalani operasi atau prosedur invasif jantung mungkin perlu menunda puasa.
Ini karena mereka membutuhkan nutrisi yang cukup untuk proses penyembuhan dan mungkin membutuhkan pengaturan obat yang sering, yang bisa tidak sesuai dengan waktu puasa.
5. Hipertensi berat yang tidak terkontrol
Pasien hipertensi dengan tekanan darah sangat tinggi yang tidak terkontrol dengan baik melalui pengobatan perlu berhati-hati. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat memperburuk kondisi ini.
Siapa pun yang memiliki kondisi jantung harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berpuasa. Dengan begitu, dokter yang merawat bisa menilai risiko dan memberi rekomendasi yang disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing individu.
Pada orang dengan kondisi jantung, puasa tidak biasa asal dilakukan, harus didasarkan pada manfaat dan risiko individual yang mempertimbangkan kondisi kesehatan, kebutuhan obat, dan kemampuan untuk mempertahankan hidrasi serta nutrisi yang memadai.
Referensi
Sari, Indah Permata, and Rahmi Yanti. 2021. "Scoping Review: Pengaruh Puasa Ramadhan terhadap Tekanan Darah pada Orang Dewasa." Prosiding Kedokteran, 2021. Diakses Maret 2025.
"Potensi Manfaat & Bahaya Berpuasa untuk Jantung." Perkumpulan Kardiologi Indonesia (PERKI). Diakses Maret 2025.