Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi: penyuntikkan vaksin dosis ke-3 atau booster (unsplash.com/National Cancer Institute)

Menyusul langkah beberapa negara lainnya, Indonesia mengumumkan akan mulai menyuntikkan dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19 pada 2022. Berbagai studi menunjukkan kalau suntikan booster mendongkrak antibodi terhadap COVID-19 secara signifikan.

Daripada menakar bayar atau gratis, pertimbangan yang lebih penting adalah: merek vaksin apa yang digunakan untuk booster?

Yang sudah pakai satu jenis vaksin, apakah harus jenis yang sama atau boleh yang berbeda? Bagaimana dengan efikasi dan keamanannya? Jika itu pertanyaanmu, inilah pertimbangan booster yang didukung oleh studi.

1. 2 dosis Comirnaty (Pfizer-BioNTech) + booster Pfizer-BioNTech

ilustrasi vaksin COVID-19 Comirnaty produksi Pfizer-BioNTech (reuters.com/Edgar Su)

Dimuat dalam jurnal New England Journal of Medicine (NEJM) pada 7 Oktober 2021, sebanyak lebih dari 1,1 juta partisipan berusia 60 tahun ke atas yang telah disuntik dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech lima bulan sebelumnya. Setelah menerima dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, risiko COVID-19 menurun hingga 95 persen.

Dua minggu kemudian, Pfizer-BioNTech merilis pernyataan bahwa dosis ketiga vaksinnya ampuh melawan COVID-19. Melibatkan 10.000 partisipan berusia 16 tahun ke atas, suntikan ke-3 Pfizer-BioNTech dapat mendongkrak imun hingga 95,6 persen terhadap COVID-19. Namun, studi ini masih menjalani ulasan sejawat (peer review).

Pada Senin (15/11/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura juga merilis pernyataan efikasi tiga dosis Pfizer-BioNTech. Menkes Singapura, Ong Ye Kung, menekankan bahwa tiga dosis Pfizer-BioNTech mengurangi risiko COVID-19 sebanyak 62 persen.

2. 2 dosis Pfizer-BioNTech + booster Moderna

Editorial Team

Tonton lebih seru di