ilustrasi penyebaran virus Nipah (researchgate.net/Veterinary Quarterly 39(1):26-55 April 2019)
Selama wabah pertama di Malaysia, yang juga melanda Singapura, sebagian besar penularan pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi. Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan cairan babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit, mengutip laman WHO.
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi urine atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi kemungkinan besar merupakan sumber infeksi.
Saat ini belum ada penelitian mengenai persistensi virus dalam cairan tubuh atau lingkungan, termasuk buah-buahan.
Penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga sudah dilaporkan di antara keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi.
Selama wabah berikutnya di Bangladesh dan India, virus Nipah menyebar langsung dari manusia ke manusia lewat kontak dekat dengan sekret dan ekskresi manusia. Di Siliguri, India, pada 2001, penularan virus juga dilaporkan terjadi di lingkungan layanan kesehatan, yang mana 75 persen kasus terjadi di antara staf rumah sakit atau pengunjung.
Dari tahun 2001 hingga 2008, sekitar setengah dari jumlah kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia melalui pemberian perawatan kepada pasien yang terinfeksi.