Obat yang umum disalahgunakan pada remaja dan dewasa muda adalah dekstrometorfan (DXM), yang ditemukan dalam obat batuk sirop.
Sebagai contoh, obat pilek kombinasi seperti Coricidin HBP Cough and Cold juga dapat disalahgunakan. Selain dekstrometorfan, Coricidin HBP Cough and Cold mengandung antihistamin. Dosis besar dapat menyebabkan halusinasi dan efek samping serius lainnya. Bahkan, ada laporan kematian dari anak-anak yang menyalahgunakan DXM dan Coricidin, seperti mengutip National Institute on Drug Abuse.
Obat bebas banyak tersedia untuk mengobati gejala batuk dan pilek pada anak. Namun, pemberiannya tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 2 tahun karena dapat menyebabkan efek samping yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Banyak produk batuk dan pilek yang dijual bebas mengandung banyak bahan yang dapat menyebabkan overdosis yang tidak disengaja. Pelajari tentang obat (bahan aktif) apa yang ada dalam suatu produk dengan membaca label fakta obat.
Produk batuk dan pilek tanpa resep dapat berbahaya bagi anak-anak jika:
- Mereka mendapatkan lebih dari dosis yang dianjurkan atau minum obat terlalu sering.
- Mereka mengambil lebih dari satu produk yang mengandung obat yang sama. Misalnya, mengonsumsi obat pereda nyeri yang mengandung asetaminofen dan obat batuk dan pilek yang mengandung asetaminofen.
Jangan berikan obat anak yang dikemas dan dibuat untuk orang dewasa karena obat dewasa dapat menyebabkan anak mengalami overdosis.
Tidak setiap pilek atau batuk pada anak perlu diperiksa oleh dokter. Jika ragu, jangan segan untuk menghubungi dokter anak.
Beberapa gejala dapat menandakan bahwa anak mungkin memiliki sesuatu yang lebih serius daripada pilek. Menurut FDA, untuk semua anak, hubungi dokter jika orang tua melihat salah satu dari gejala berikut:
- Demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi pada bayi 2 bulan atau lebih muda.
- Demam 38,8 derajat Celcius atau lebih tinggi pada anak-anak pada usia berapa pun.
- Bibir biru.
- Sulit bernapas, termasuk lubang hidung yang melebar setiap kali bernapas; mengi; pernapasan cepat; tulang rusuk terlihat dengan setiap napas; atau sesak napas.
- Sakit kepala parah.
- Tidak makan atau minum, dengan tanda-tanda dehidrasi (seperti buang air kecil berkurang).
- Keengganan atau kantuk yang berlebihan.
- Sakit telinga terus-menerus.
- Jika kondisi anak makin parah.