Untuk mencegah infeksi HIV baru secara efektif menggunakan obat oral, pasien harus konsisten mengonsumsinya sesuai jadwal, termasuk menemui dokter secara berkala setiap tiga bulan.
Obat antiretroviral oral harian ini, yang lebih dikenal sebagai pre-exposure prophylaxis (PrEP) seperti Truvada, sangat efektif mencegah HIV jika diminum setiap hari sesuai arahan. Namun, efektivitasnya menurun drastis jika digunakan tidak teratur.
Kabar baiknya, kemungkinan akan ada opsi PrEP baru, yaitu Lenacapavir.
Hasil uji klinis terbaru yang didanai oleh Gilead (Purpose-2), dipimpin oleh tim dokter dari Emory University and Grady Health System, menunjukkan injeksi Lenacapavir dua kali setahun mampu mengurangi risiko infeksi HIV hingga 96 persen. Ini menjadikan opsi PrEP injeksi ini lebih efektif dibandingkan dengan PrEP oral harian. Temuan ini baru saja diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
"Melihat tingkat efikasi (kemanjuran) yang tinggi ini—hampir 100 persen—dalam bentuk suntikan yang hanya perlu dikonsumsi setiap enam bulan sungguh luar biasa," kata Colleen Kelley, MD, penulis utama studi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Emory, dikutip dari situs web resmi Universitas Emory.
"Ini adalah kemajuan yang signifikan dan mendalam dalam bidang kedokteran, terutama bagi orang-orang yang keadaannya tidak memungkinkan mereka untuk mengonsumsi obat oral setiap hari, dan bagi mereka yang termasuk dalam populasi yang secara tidak proporsional terkena dampak HIV."