Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prosedur Autopsi untuk Mengetahui Penyebab Kematian

ilustrasi prosedur cochlear implant (unsplash.com/JAFAR AHMED)

Autopsi adalah metode investigasi medis jenazah yang dilakukan pada tubuh dan organ seseorang yang sudah meninggal dunia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian.

Autopsi dipimpin oleh seorang ahli patologi, yaitu dokter spesialis yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempelajari prosedur dan cara menganalisis jaringan serta cairan tubuh secara efektif. 

Dilansir Hopkins Medicine, autopsi umumnya dilakukan karena adanya kematian yang mencurigakan atau tidak terduga. Selain itu, autopsi juga diperlukan saat ada masalah kesehatan masyarakat, seperti wabah dengan penyebab yang belum diketahui.

Buat yang penasaran, inilah langkah-langkah prosedur autopsi untuk mengetahui penyebab kematian seseorang.

1. Pemeriksaan eksternal

ilustrasi organ dalam manusia (unsplash.com/Kevin Kandlbinder)

Dilansir Australian Museum, langkah pertama dari setiap prosedur autopsi adalah pemeriksaan luar tubuh. Ahli patologi akan melakukan pemeriksaan eksternal secara menyeluruh pada tubuh. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan dicatat untuk dianalisis.

Pemeriksaan eksternal ini meliputi mencatat berat dan tinggi badan, serta mengidentifikasi tanda-tanda khusus pada tubuh, seperti bekas luka atau tato. Foto dan rontgen mungkin dilakukan tergantung keperluan kasus tersebut.

2. Pemeriksaan internal

ilustrasi jantung (unsplash.com/Ali Hajiluyi)

Setelah melakukan pemeriksaan luar, ahli patologi akan melihat organ dalam mayat tersebut. Pemeriksaan internal dimulai dengan membuat sayatan berbentuk Y atau U dari kedua bahu dan berlanjut pada tulang kemaluan. 

Kulit dan jaringan di bawahnya kemudian dipisahkan untuk memperlihatkan tulang rusuk dan rongga perut. Proses ini dilakukan untuk melihat apakah ada organ yang rusak yang bisa menjadi penyebab kematian. 

3. Pengangkatan organ

ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Setiap kasus dan ahli patologi memiliki teknik yang berbeda-beda. Dilansir College of American Phatologists, teknik paling umum yang digunakan dalam autopsi adalah Rokitansky. Metode ini melibatkan pengangkatan organ tubuh sekaligus.

Itu artinya, jantung, paru-paru, hati, ginjal, limpa, dan organ lainnya, dikeluarkan dalam satu blok dan kemudian akan dibedah di atas meja autopsi.

Organ akan dibedah secara satu per satu dan ahli patologi akan mengumpulkan sampel kecil jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

4. Pengangkatan otak

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dalam banyak kasus, otak juga akan diangkat dari tubuh mayat. Untuk mengeluarkan otak, sayatan dibuat di bagian belakang kulit kepala dari satu telinga ke telinga lainnya. Kulit kepala dipotong dan dipisahkan dari tengkorak di bawahnya dan ditarik ke depan.

Bagian atas tengkorak dihilangkan menggunakan gergaji bedah elektrik. Seluruh otak kemudian diangkat dengan sangat hati-hati dari ruang tengkorak. Otak kemudian dipotong atau ditempatkan dalam larutan formalin 20 persen untuk analisis lebih lanjut. 

Seperti dijelaskan dalam laman Better Health Channel, beberapa organ perlu disimpan hingga enam minggu sehingga tes lebih lanjut dapat dilakukan oleh departemen patologi. 

5. Pengembalian organ

ilustrasi penanganan pasien stroke (unsplash.com/Piron Guillaume)

Setelah analisis dan pemeriksaan dilakukan, organ dikembalikan ke tubuh kecuali fragmen kecil jaringan yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan mikroskopis. Organ dikembalikan ke rongga tubuh. Dalam beberapa kasus, bahan pengisi digunakan untuk menggantikan organ-organ yang tidak kembali.

Pemeriksa dan kerabat terdekat akan diberitahu tentang organ atau jaringan yang diambil untuk analisis. Keluarga terdekat akan ditanyai tentang preferensi untuk mengembalikan organ yang telah dianalisis ke tubuh atau dibuang dengan layak setelah penyelidikan.

6. Menjahit kembali tubuh

Infografis proses autopsi (IDN Times/Nathan Manaloe)

Setelah ahli patologi menyelesaikan pemeriksaan dan organ dikembalikan ke tubuh, teknisi autopsi akan menjahit kembali tubuh tersebut. Setelah sayatan Y dan kepala dijahit, proses autopsi selesai.

Jahitan sayatan autopsi berbentuk seperti pada bola bisbol. Saat autopsi selesai, proses pemakaman bisa dilakukan. Proses autopsi umumnya memakan waktu sekitar tiga jam. 

Itulah langkah-langkah prosedur autopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Laporan awal biasanya tersedia dalam beberapa hari pertama, tetapi hasil lengkap autopsi umumnya akan tersedia sekitar enam hingga 12 minggu kemudian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us