ilustrasi orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/Fares Hamouche)
Jumlah orang-orang dengan prosopagnosia tidak diketahui pasti. Namun, menurut kajian dalam American Journal of Medical Genetics Part A tahun 2008 dan Cognitive Neuropsychology tahun 2009, prosopagnosia diperkirakan memengaruhi 2 persen populasi umum, terutama jenis developmental prosopagnosia.
Gejala prosopagnosia yang paling umum adalah ketidakmampuan mengenali dan membedakan wajah.
Sepintas rasanya sepele, tetapi imbasnya bisa lebih serius. Banyak penderita yang dilaporkan lebih suka menyendiri, malu, sulit membangun pertemanan, menarik diri dari lingkungan sosial, tidak mengenali orang-orang terdekat seperti kerabat, tetangga, atau teman, terlebih ketika sedang berada di keramaian.
Dilansir Psychology Today, penderita prosopagnosia kemungkinan dapat melihat seluruh raut wajah seseorang, tapi tidak bisa mengidentifikasi fitur wajah. Selain itu, penderita prosopagnosia juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali isyarat wajah dan mengingat tempat.