ilustrasi volunteer (unsplash.com/@synkevych)
Tahukah kamu bahwa gangguan depresi bisa menjadi faktor risiko penyakit Alzheimer? Hal ini berarti bahwa jika kita bisa menurunkan risiko depresi, maka secara tidak langsung kita juga mengurangi risiko Alzheimer.
Ternyata, para ahli berpendapat kalau mengejar tujuan hidup bisa membantu melindungi dari depresi.
"Ketika orang tidak depresi, mereka merawat diri dengan lebih baik secara keseluruhan. Mulai dari aktivitas, koneksi sosial, kesehatan fisik hingga kesejahteraan mental," jelas David.
Lebih lanjut, kegiatan yang direkomendasikan untuk membantu menemukan tujuan hidup adalah yang bisa menstimulasi mental dan membuatmu tetap aktif secara fisik.
Melakukan aktivitas yang mengejar tujuan itu sendiri memiliki reaksi positif berantai yang bisa meningkatkan suasana hati, dan mendorong kemampuan merawat diri. Beberapa contoh kegiatan goal oriented yang bisa dicoba adalah:
Terlibat dalam kerja sukarela dapat mempertemukan kamu dengan orang lain yang bersemangat tentang tujuan yang sama. Kamu mungkin harus merelakan waktu istirahat dan mengambil tanggung jawab baru, yang artinya kamu menetapkan orientasi baru yang lebih bermakna, tidak hanya bagi diri kamu sendiri tapi juga orang lain. Menjadi bagian dari pekerjaan nirlaba bisa mengajarimu tentang pentingnya berbagi kebaikan.
- Menghabiskan lebih banyak waktu di luar
Mengisolasi diri telah diaktikan dengan beberapa penurunan kesejateraan emosional, sementara tindakan sebaliknya dinilai bisa menawarkan perawatan mental. Seperti yang diungkap studi dalam International Journal of Environment Research and Publich Health tahun 2021, berada di alam bebas bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Menghabiskan lebih banyak waktu di luar juga bisa meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir, bahkan konsentrasi. Istimewanya lagi, kegiatan di luar ruangan cenderung menginspirasi untuk menjalin hubungan soisal dengan orang lain. Ini bisa mendorong terbentuknya momen menemukan tujuan hidup.
- Memprioritaskan hubungan pribadi
Sebuah penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh The Harvard Study of Adult Development menemukan kaitan kuat antara hubungan yang bermakna dengan umur yang lebih panjang.
Temuan ini diartikan oleh pakar sebagai pengaruh positif dari memelihara hubungan dengan orang lain (keluarga, teman, komunitas) terhadap proteksi dari depresi dan penyakit Alzheimer.
Bagi sebagian orang, kesejahteraan emosional dan kesehatan berkaitan dengan keberhasilan hubungan. Sebab, resolusi memiliki relasi yang bermakna dapat mengurangi rasa sakit yang berasal dari diskoneksi, rasa malu, dan keterasingan.
Gaya hidup sehat yang mengombinasikan pola makan seimbang, rutin olahraga, dan memiliki tujuan hidup dapat membantu mencegah demensia pada usia yang lebih tua.
Perbedaan yang mencolok antara kesenangan hedonistik dan eudemonik akan tampak pada pengaruh yang diakibatkan pada kesejahteraan emosional. Agak sia-sia jika hanya mengejar kesenangan, sementara memiliki tujuan hidup bisa mengaktifkan perubahan perilaku yang sehat bagi tubuh dan otak.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina