VUR paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil. Kebanyakan anak tidak memiliki masalah jangka panjang dari kondisi ini.
Umumnya, makin muda usia anak, makin besar kemungkinan ia akan mengembangkan VUR. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak berusia 2 tahun ke bawah, tetapi juga dapat terjadi pada anak yang lebih tua dan bahkan orang dewasa.
Anak-anak yang memiliki ginjal atau saluran kemih yang tidak normal lebih mungkin mengalami VUR. Anak perempuan lebih mungkin memiliki kondisi ini dibandingkan anak laki-laki.
Seorang anak lebih mungkin memiliki VUR jika saudara laki-laki, saudara perempuan, atau orang tuanya memilikinya. Kurang lebih dari 1 dari 4 saudara kandung anak dengan VUR juga akan mengalami kondisi tersebut. Kurang lebih 1 dari 3 anak dengan orang tua dengan VUR juga akan mengalami kondisi tersebut.
Refluks vesikoureter primer
Sebagian besar anak yang memiliki VUR memiliki VUR primer, yang berarti mereka dilahirkan dengan ureter yang tidak normal.
Dengan VUR primer, katup antara ureter dan kandung kemih tidak menutup dengan baik, sehingga urine kembali ke ureter menuju ginjal. Jika hanya satu ureter dan satu ginjal yang terkena, dokter menyebutnya sebagai VUR unilateral.
VUR primer dapat menjadi lebih baik atau hilang seiring bertambahnya usia anak. Saat anak tumbuh, pintu masuk ureter ke dalam kandung kemih menjadi matang dan katup bekerja lebih baik.
Refluks vesikoureter sekunder
Anak-anak dapat mengalami VUR sekunder karena berbagai alasan, termasuk penyumbatan atau penyempitan di leher kandung kemih atau uretra.
Misalnya, lipatan jaringan dapat menyumbat uretra. Penyumbatan menghentikan sebagian urine keluar dari tubuh sehingga urine kembali ke saluran kemih.
Anak juga dapat mengalami VUR sekunder karena saraf ke kandung kemih tidak bekerja dengan baik. Masalah saraf dapat mencegah kandung kemih menjadi rileks dan berkontraksi secara normal untuk mengeluarkan urine.
Anak-anak dengan VUR sekunder sering mengalami refluks bilateral, yang berarti VUR memengaruhi ureter dan kedua ginjal. Dokter terkadang dapat mendiagnosis adanya penyumbatan urine pada janin di dalam kandungan.