ilustrasi hormon insulin (pexels.com/PavelDanilyuk)
Dilansir Scripps Health, insulin adalah hormon metabolisme yang dibuat oleh organ pankreas. Hormon ini memiliki peran memberi tahu sel-sel dalam tubuh bahwa bahan bakar dalam bentuk gula darah atau glukosa tersedia untuk segera digunakan.
Dalam beberapa kasus karena berbagai alasan, sel-sel tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya dan tidak dapat dengan mudah mengambil gula dari darah. Akhirnya, pankreas bereaksi dengan memproduksi lebih banyak insulin untuk mempertahankan kadar gula darah yang lebih tinggi.
Jika sel tubuh menjadi terlalu resistan terhadap insulin, hal itu dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang bisa menyebabkan penambahan berat badan dan berujung pada obesitas. Menurunkan berat badan dengan resistansi insulin lebih sulit karena tubuh menyimpan kelebihan gula darah sebagai lemak.
Saat mengalami resistansi insulin, terjadi gangguan pada proses glikolisis yang mana pankreas tetap memproduksi insulin, tetapi sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan penumpukan glukosa di dalam darah, sehingga membuat kadar glukosa tubuh berada di atas normal.
Tanda dari resistansi insulin antara lain yaitu kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, tingkat trigliserida tinggi (sejenis lemak darah), LDL (kolesterol jahat) tinggi, dan HDL (kolesterol baik) rendah. Gejala resistansi insulin berhubungan dengan kadar glukosa darah yang tinggi, seperti meningkatnya rasa lapar.
Insulin membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen (gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati.
Pola makan tinggi karbohidrat dan lemak jenuh adalah penyebab obesitas. Obat-obatan tertentu dan kondisi genetik juga merupakan kontributor lain. Faktor penting lainnya yaitu kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik rutin penting dalam membantu metabolisme normal tubuh yang secara tidak langsung mampu mencegah terjadinya keadaan patologis terkait obesitas.