Apakah Ginkgo Biloba Bisa Membantu Pemulihan Stroke?

Bahan aktifnya bertindak sebagai antioksidan

Sebuah penelitian di China menunjukkan bahwa pengobatan intravena dengan bahan aktif ginkgo biloba menunjukkan hasil positif untuk pasien stroke. Suplemen berbahan dasar pohon ini menghasilkan hasil kognitif yang lebih baik dibandingkan plasebo.

Dilaporkan oleh American Heart Association (AHA), temuan ini bisa membuka jalan bagi pengobatan baru yang menjanjikan untuk membantu orang pulih dari stroke.

Penelitian ini dipresentasikan di American Stroke Association International Stroke Conference pada 7–9 Februari di Phoenix, Amerika Serikat. Studi ini melibatkan lebih dari 3.000 pasien yang pernah mengalami stroke iskemik. 

1. Apa itu ginkgo biloba?

Ginkgo biloba merupakan ramuan yang berasal dari pohon ginkgo, pohon kuno asli China. Mengutip studi, bahan-bahan pohon ginkgo memiliki sifat neuroprotektif (Journal of Kocaeli Health and Technology University, 2023) yang dapat membantu:

  • Demensia.
  • Gangguan kognitif.
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Klaudikasio (aliran darah rendah ke otot).
  • Depresi.
  • Disfungsi seksual.
  • Tinitus (telinga berdenging).
  • rasa pusing.
  • Kondisi mata tertentu (glaukoma, degenerasi makula).

Di China, ginkgo biloba umum digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, termasuk stroke.

Di Indonesia, ginkgo biloba bisa didapat dalam bentuk suplemen dan dijual dalam berbagai merek.

2. Temuan studi terkait manfaat ginkgo biloba

Apakah Ginkgo Biloba Bisa Membantu Pemulihan Stroke?ilustrasi ginkgo biloba (unsplash.com/Vlad Kutepov)

Menurut studi tersebut, dua bahan aktif ginkgo biloba (terpene lakton dan flavon glikosida) bertindak sebagai antioksidan.

Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan berpotensi berfungsi menangani penggumpalan darah yang merupakan penyebab stroke iskemik.

Selain itu, ginkgo biloba juga memiliki sifat antiinflamasi dan antikoagulan.

"Ginkgo diyakini sebagai antagonis reseptor faktor aktivitas trombosit, yang berarti ginkgo bisa mencegah trombosit mengikat atau menempel satu sama lain (menggumpal)," jelas Sheryl L. Chow, ketua Komite Farmakologi AHA.

Sebuah penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekstrak ginkgo biloba jenis EGb 761 dapat membantu mengatasi penurunan kognitif pada orang yang baru saja mengalami stroke.

Baca Juga: Studi: Temuan Pestisida Chlormequat dalam Cheerios dan Quaker Oats

3. Efek samping ginkgo biloba

Meskipun suplemen ginkgo biloba biasanya tidak berbahaya dalam jumlah sedang, tetapi suplemen ini dapat menimbulkan risiko kesehatan dan efek samping negatif. Dilansir laman Verywell Health, beberapa di antaranya meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Sakit perut.
  • Kejang.
  • Palpitasi jantung.
  • Reaksi alergi.
  • Pendarahan.

Orang yang memiliki epilepsi atau gangguan pendarahan disarankan untuk menghindari konsumsi ginkgo biloba karena ada risiko kejang dan pengenceran darah.

Walaupun hasil studi ini tampak menjanjikan, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian mengenai efektivitas dan keamanannya. Uji klinis independen juga diperlukan karena penelitian terbaru ini disponsori dan didanai oleh Jiangsu Kangyuan Pharmaceutical Co., selaku produsen senyawa intravena yang diuji.

Baca Juga: Studi: Perempuan dengan HIV Menua Lebih Cepat

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya