Mengenal Atroskopi, Prosedur untuk Cedera Lutut dan Bahu

Menggunakan metode minimal invasif

Intinya Sih...

  • Artroskopi adalah prosedur pembedahan yang digunakan ahli bedah ortopedi untuk memvisualisasikan dan mengatasi masalah di dalam sendi.
  • Dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, artroskopi bisa menjadi solusi bagi pasien dengan gangguan sendi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 

Cedera bahu dan lutut adalah masalah umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Untungnya, dengan kemajuan teknologi medis, prosedur arthroscopy atau atroskopi bisa menjadi solusi dalam menangani berbagai masalah yang terkait dengan cedera tersebut. 

Untuk mengenal atroskopi ini lebih dalam, Klinik Utama DR Indrajana menyelenggarakan temu media pada Kamis (29/2/2024) di Jakarta. Dokter Liauw Roger Leo, SpOT, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Klinik Utama DR menjelaskan keunggulan prosedur ini. 

1. Faktor risiko cedera bahu dan lutut

Mengenal Atroskopi, Prosedur untuk Cedera Lutut dan Bahuilustrasi cedera lutut (freepik.com/wayhomestudio)

Dokter Roger menjelaskan bahwa cedera bahu dan lutut memiliki beberapa faktor risiko. Ini meliputi:

  • Usia: Proses degeneratif seperti osteoartritis atau arthritis lainnya yang terkait dengan usia dapat meningkatkan risiko cedera pada bahu dan lutut.
  • Jenis kelamin: Perempuan cenderung lebih rentan mengalami cedera lutut dan bahu karena faktor hormonal.
  • Jenis pekerjaan: Pekerjaan dengan aktivitas fisik yang berlebihan, terutama yang melibatkan gerakan berulang-ulang atau stres berat, pada bahu dan lutut.
  • Berat badan: Orang dengan berat badan berlebihan atau obesitas akan memberikan beban ekstra pada lutut, sehingga lebih rentan mengalami cedera.

"Faktor lain yang dapat memengaruhi kerusakan pada sendi lutut dan bahu adalah berat badan. Jika beban yang ditopang makin berat, maka makin mudah pula sendi rusak," dr. Roger menambahkan.

2. Cedera yang umum terjadi

Mengenal Atroskopi, Prosedur untuk Cedera Lutut dan Bahuilustrasi cedera lutut (freepik.com/wayhomestudio)

Ada beberapa gangguan sendi yang dapat ditangani melalui artroskopi. Menurut dr. Roger, ini meliputi fraktur tulang, robekan pada ligamen atau meniskus, infeksi sendi, dan radang lapisan sendi.

"Salah satu cedera sendi yang paling sering terjadi pada lutut adalah robek pada meniskus," kata dr. Roger.

Meniskus sendiri adalah tulang rawan kecil yang berbentuk huruf C dan berfungsi sebagai bantalan pada sendi lutut. Robekan pada meniskus umumnya terjadi saat memutar lutut secara agresif. Akan tetapi, cedera ini juga bisa disebabkan oleh kondisi degeneratif lutut pada lansia.

Beberapa gejala yang menyertai kondisi ini di antaranya rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada lutut.

Penanganan pertamanya bisa dengan pengobatan konservatif, tetapi jika tidak sembuh maka artroskopi bisa menjadi pilihan.

"Penanganan pertamanya bisa dengan pengobatan konservatif, tetapi jika tidak kunjung sembuh, maka akan diarahkan untuk melakukan tindakan artroskopi sebelum gangguannya makin serius," terang dr. Roger.

Baca Juga: 7 Penyebab Nyeri Sendi di Jempol Kaki, Salah Satunya Bunion

3. Keunggulan prosedur atroskopi

Mengenal Atroskopi, Prosedur untuk Cedera Lutut dan Bahuilustrasi penggunaan atroskopi (commons.wikimedia.org/Arthroscopist)

Dokter Roger memaparkan beberapa keunggulan prosedur atroskopi dibandingkan dengan operasi sendi konvensional.

Dengan sayatan yang minim, proses pemulihan pasien yang menjalani artroskopi terhitung cepat.

"Pada operasi konvensional, sayatan yang dibuat cenderung besar sehingga area sendi memiliki risiko terpapar infeksi yang lebih tinggi. Pada artroskopi, sayatan yang dibuat hanya sekitar 1 cm dan bekas operasinya cenderung cepat sembuh," jelas dr. Roger.

Selain itu, pasien tidak diwajibkan untuk dirawat inap. Jika penyembuhannya cepat, pasien bisa memulai kembali aktivitasnya lebih cepat atau melakukan terapi pascaoperasi apabila diperlukan.

Dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, artroskopi bisa menjadi solusi bagi pasien dengan gangguan sendi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Nyeri Sendi Biasa dan Osteoartritis?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya