Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannya

Omega-3 bisa mengatasi inflamasi

Jerawat yang terjadi terus-menerus dan sulit dihilangkan bisa menyebabkan stres dan memengaruhi rasa percaya diri. Kabar baiknya, ada beragam cara untuk mengatasi jerawat yang membandel.

Beberapa orang percaya bahwa asam lemak omega-3 bisa mengatasi jerawat karena efek antiinflamasi yang bereaksi pada tubuh. Secara umum, ada tiga jenis omega-3, yaitu asam eicosapentaenoic (EPA), asam dokosaheksaenoat (DHA), dan asam alfa-linolenat (ALA).

1. Jerawat dan inflamasi

Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannyailustrasi jerawat (unsplash.com/Kenny Timmer)

Jerawat merupakan kondisi kulit yang menyebabkan peradangan dan ditandai dengan benjolan lunak. Dilansir Healthline, jerawat umumnya disebabkan oleh penumpukan bakteri dan minyak berlebih, yang pada akhirnya menyumbat pori-pori dan folikel rambut. Ini akhirnya menyebabkan pembengkakan dan peradangan sebagai respons dari tubuh.

Dulu, diperkirakan hanya beberapa jenis jerawat yang dikaitkan dengan peradangan. Akan tetapi, penelitian dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebutkan bahwa peradangan berperan penting dalam hampir semua jenis jerawat.

2. Omega-3 dalam mengatasi jerawat

Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannyailustrasi omega-3 (unsplash.com/Kayla Maurais)

Menurut sebuah studi dalam jurnal Lipids in Health and Disease, asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA, memiliki efek antiinflamasi. Hal ini diduga secara tidak langsung bisa mengatasi jerawat dengan menargetkan peradangan. 

Akan tetapi, masih tidak jelas apakah suplemen EPA atau omega-3 lainnya bisa mencegah atau mengobati jerawat. 

Menurut penelitian tersebut, sebanyak 13 orang dengan jerawat yang meradang menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan setelah partisipan mengonsumsi suplemen minyak ikan setiap hari dengan 930 mg EPA selama 12 minggu. 

Di sisi lain, penelitian di jurnal Acta Dermato Venereologica, uji terkontrol secara acak pada 45 orang dengan jerawat ringan hingga sedang menunjukkan bahwa mengonsumsi 2.000 mg suplemen EPA dan DHA setiap hari selama 10 minggu bisa mengurangi lesi jerawat secara signifikan. 

Secara keseluruhan, penelitian tentang hubungan antara omega-3 dan jerawat terkait peradangan masih terbatas. Studi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengonfirmasi ini.

3. Penggunaan suplemen omega-3 dan asupan omega-3 dari makanan

Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannyailustrasi makanan kaya omega-3 (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Sebagian besar penelitian tentang penggunaan omega-3 dalam pengobatan jerawat berfokus pada suplemen, terutama pada EPA dan DHA. Suplemen ALA belum diteliti efeknya pada jerawat. Penelitian tentang efek omega-3 dan jerawat melalui makanan juga masih sangat terbatas.

Walaupun begitu, beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang kaya omega-3 cenderung memiliki jerawat lebih kecil daripada mereka yang tidak mengonsumsi makanan kaya omega-3.

Sebuah penelitian dalam Journal of the American Academy of Dermatology menemukan bahwa mengonsumsi ikan setidaknya sekali seminggu mengurangi faktor risiko timbulnya jerawat hingga 32 persen.

Baca Juga: Tips Mengatasi Mata Kering Menurut Pakar, Jangan Lupa Kedip!

4. Cara menggunakan omega-3 untuk mengatasi jerawat

Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannyailustrasi makanan kaya omega-3 (unsplash.com/CA Creative)

Meskipun beberapa penelitian memiliki hasil yang menjanjikan, penelitian tentang hubungan antara jerawat dan suplemen omega-3 masih terbatas. Itu sebabnya tidak ada rekomendasi standar untuk mengobati jerawat dengan omega-3.

Dilansir Healthline, jika kamu memiliki jerawat dan ingin meningkatkan asupan omega-3, mengonsumsi lebih banyak ikan adalah langkah awal yang baik. Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 227 gram makanan laut per minggu. 

Anak-anak dan orang yang sedang hamil harus waspada terhadap merkuri dalam ikan, karena dapat membahayakan otak dan sistem saraf bayi dan anak kecil. Pilihlah ikan yang rendah merkuri, seperti salmon, ikan cod, dan udang. 

Beberapa sumber nabati asam lemak omega-3 ALA termasuk biji rami, biji chia, dan kenari. Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar penelitian tentang omega-3 dan jerawat berfokus pada EPA dan DHA.

5. Efek samping mengonsumsi suplemen omega-3 untuk jerawat

Fakta tentang Jerawat dan Omega-3, Ini Cara Penggunaannyailustrasi omega-3 (unsplash.com/Nicolas Solerieu)

Mengonsumsi suplemen omega-3 untuk mengatasi jerawat bisa menimbulkan beberapa efek samping. Penelitian dalam jurnal Lipids in Health and Disease menunjukkan bahwa konsumsi omega-3 bisa memperburuk kondisi jerawat.

Dari 13 orang yang diteliti, sebanyak 4 orang dengan jerawat ringan pada awal percobaan memiliki gejala yang memburuk setelah mengonsumsi suplemen EPA selama 12 minggu. 

Minyak ikan adalah jenis suplemen omega-3 yang paling umum. Efek samping dari mengonsumsi minyak ikan termasuk:

  • Bau mulut.
  • Keringat badan berbau amis.
  • Sakit kepala.
  • Mag.
  • Mual.
  • Diare. 

Jerawat adalah kondisi peradangan yang menyebabkan lesi pada kulit. Ini bisa memengaruhi orang-orang dari segala usia. Penggunaan omega-3, terutama EPA dan DHA terbukti bisa melawan peradangan. Akan tetapi, penelitian masih sangat terbatas dan diperlukan lebih banyak studi.

Baca Juga: Berdiri dengan Satu Kaki Bisa Menjadi Indikator Kesehatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya