Ini Alasan Pentingnya Kentut setelah Operasi

Menjadi indikator tidak adanya komplikasi

Saat berada dalam pengaruh bius total, sebagian besar fungsi tubuh menjadi tidak aktif untuk sementara. Bagian tubuh ini tidak dapat merasakan sensasi, tidak bisa bergerak, dan tidak menyadari apa yang terjadi selama prosedur medis operasi.

Anestesi akan memperlambat pergerakan usus, meningkatkan risiko penyumbatan usus setelah operasi, yang dikenal sebagai post-operative ileus (POI). Ternyata, kentut pascaoperasi bisa menjadi indikator untuk memastikan fungsi usus bekerja dengan normal.

Kenapa kentut setelah operasi itu penting?

Ini Alasan Pentingnya Kentut setelah Operasiilustrasi sakit perut (freepik.com/diana.grytsku)

Gerakan peristaltik normal di dalam usus sangat penting untuk memproses makanan dari mulut hingga akhirnya dikeluarkan melalui anus, mengutip laman Kementerian Kesehatan RI. 

Namun, sering kali kita tidak menyadari bahwa pergerakan usus tetap lambat setelah pulih dari operasi dan segera ingin makan. Usus membutuhkan waktu lebih lama untuk sepenuhnya pulih dari efek anestesi dibandingkan dengan organ tubuh lainnya setelah operasi.

Kemampuan untuk mengeluarkan gas (kentut) setelah operasi menjadi tanda bahwa saluran pencernaan pasien telah sepenuhnya pulih dan berfungsi dengan baik. Ini sekaligus menjadi tanda bahwa pasien terhindar dari risiko komplikasi POI. 

Kentut menandakan bahwa gas dalam perut sudah tidak terperangkap dan menjadikannya hal yang sangat diharapkan dalam beberapa jam setelah operasi.

Belum boleh makan kalau belum kentut

Ini Alasan Pentingnya Kentut setelah Operasiilustrasi pasien setelah operasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Penting untuk segera memberi tahu dokter ketika kamu berhasil kentut setelah operasi. Jika belum bisa mengeluarkan gas, dokter biasanya tidak akan memperbolehkan kamu untuk makan setelah operasi.

Dokter mungkin akan menyarankan pendekatan bertahap untuk makanan. Ini bisa dimulai dari minum terlebih dahulu, kemudian makanan cair seperti jus, atau mengunyah permen karet beberapa kali sehari selama 15–30 menit.

Hal tersebut dilakukan untuk merangsang pengeluaran gas sekaligus menahan rasa lapar. Mobilisasi bertahap setelah operasi juga membantu mempercepat pemulihan peristaltik usus.

Sambil menunggu tubuh untuk mengeluarkan gas, perhatikan juga kemungkinan gejala POI. Ini meliputi mual, muntah, kembung, nyeri perut, ketidakmampuan untuk kentut, dan kesulitan buang air besar. Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera laporkan ke dokter untuk tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Kata Dokter, Ini Cara Mengangkat Galon yang Benar

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya