Apa Itu Penyakit Kardiovaskular? Ternyata Jenisnya Banyak

Penyakit ini bisa dicegah dengan gaya hidup sehat

Intinya Sih...

  • Penyakit kardiovaskular telah menewaskan banyak orang secara global.
  • Penyakit ini mencakup berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung, serangan jantung, stroke, aritmia, dan gagal jantung.
  • Faktor risiko penyakit kardiovaskular termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes tipe 2, obesitas, dan kurang aktivitas fisik.

Penyakit kardiovaskular merupakan kondisi yang telah memakan banyak korban jiwa.

Pada tahun 2020, diperkirakan 523 juta orang mengidap penyakit kardiovaskular. Angka ini mewakili sekitar 32 persen dari seluruh kematian global dan merupakan peningkatan sebesar 18,7 persen dari tahun 2010, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jumlah kematian global akibat penyakit kardiovaskular meningkat dari 12,4 juta pada tahun 1990 menjadi 19,8 juta pada tahun 2022 yang mencerminkan pertumbuhan populasi global dan penuaan serta kontribusi dari risiko metabolisme, lingkungan, dan perilaku yang dapat dicegah, dilansir American College of Cardiology Foundation.

Apa itu penyakit kardiovaskular dan kenapa penting untuk mencegahnya sejak dini?

1. Jenis

Penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) mengacu pada sejumlah kondisi kesehatan yang memengaruhi sistem peredaran darah. Ini  termasuk jantung, arteri, vena, dan kapiler.

Menurut World Heart Federation, berikut ini beberapa jenis penyakit kardiovaskular:

  • Penyakit jantung: Penyakit jantung koroner, kadang disebut penyakit arteri koroner atau penyakit jantung iskemik, adalah jenis penyakit jantung yang paling umum. Ini mengacu pada masalah jantung yang disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Bagi sebagian orang, tanda pertama penyakit jantung koroner adalah serangan jantung.
  • Serangan jantung: Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika sesuatu, biasanya bekuan darah, menghalangi aliran darah ke jantung. Tanpa oksigen dan nutrisi, otot jantung mulai mati. Serangan jantung mungkin tidak berakibat fatal, terutama jika kamu segera mendapat pertolongan dan pengobatan medis. Namun, serangan jantung tetap bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung.
  • Stroke: Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan otak kehilangan pasokan oksigen dan nutrisi penting. Stroke dapat disebabkan oleh bekuan darah di arteri otak atau ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah sehingga merusak jaringan otak.

Kondisi kardiovaskular lainnya meliputi:

  • Aritmia: Detak jantung tidak teratur atau tidak normal.
  • Penyakit aorta (termasuk aneurisme aorta): Penyakit yang menyebabkan aorta melebar atau robek.
  • Kardiomiopati: Penyakit otot jantung.
  • Penyakit jantung bawaan: Masalah pada jantung atau pembuluh darah yang ada sejak lahir.
  • Trombosis vena dalam dan emboli paru: Gumpalan darah di pembuluh darah kaki, yang dapat lepas dan berpindah ke jantung dan paru-paru.
  • Gagal jantung: Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak memompa sebagaimana mestinya.
  • Penyakit katup jantung: Penyakit katup jantung yang menjaga darah tetap mengalir melalui jantung.
  • Penyakit perikardial (perikarditis): Peradangan pada kantung jaringan tipis yang mengelilingi jantung.
  • Penyakit jantung rematik: Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
  • Penyakit vaskular (penyakit pembuluh darah): Segala kondisi yang memengaruhi sistem peredaran darah.
  • Penyakit pembuluh darah perifer (termasuk penyakit arteri perifer): Penyakit pembuluh darah yang memasok darah ke lengan dan kaki.
  • Penyakit serebrovaskular: Penyakit pembuluh darah yang memasok otak.
  • Penyakit Chagas: Ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu, penyakit Chagas dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung dan organ lainnya.

2. Penyebab dan faktor risiko

Apa Itu Penyakit Kardiovaskular? Ternyata Jenisnya Banyakilustrasi hipertensi (pixabay.com/38308446)

Penyebab penyakit kardiovaskular bisa berbeda-beda tergantung jenisnya.

Misalnya, aterosklerosis menyebabkan penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer. Penyakit arteri koroner, jaringan parut pada otot jantung, masalah genetik, atau obat-obatan dapat menyebabkan aritmia. Penuaan, infeksi dan penyakit rematik dapat menyebabkan penyakit katup jantung.

Kamu lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuar jika memiliki faktor risiko, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kolesterol tinggi (hiperlipidemia).
  • Penggunaan tembakau (termasuk vaping).
  • Diabetes tipe 2.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
  • Kurang aktivitas fisik.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Pola makan tinggi natrium, gula, dan lemak.
  • Penggunaan alkohol secara berlebihan.
  • Penyalahgunaan obat resep atau obat rekreasional.
  • Preeklamsia atau toksemia.
  • Diabetes gestasional.
  • Kondisi inflamasi atau autoimun kronis.
  • Penyakit ginjal kronis.

3. Gejala umum

Sering kali, tidak ada gejala yang mendasari penyakit kardiovaskular, dan tanda pertamanya bisa berupa serangan jantung atau stroke.

Gejala penyakit kardiovaskular bervariasi berdasarkan kondisi yang dialami dan ini dapat meliputi:

  • Nyeri dada, dada sesak, tekanan dada dan rasa tidak nyaman di dada.
  • Nyeri, kelemahan atau mati rasa di kaki dan/atau lengan.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada lengan, leher, bahu, rahang dan punggung.
  • Sesak napas.
  • Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas.
  • Perubahan ritme jantung.
  • Detak jantung sangat cepat atau lambat atau jantung berdebar-debar.
  • Pusing, sakit kepala ringan, atau pingsan.
  • Kelemahan atau kelelahan.
  • Pembengkakan pada tangan, tungkai, pergelangan kaki atau kaki.
  • Demam.
  • Ruam kulit atau bintik-bintik yang tidak biasa.
  • Batuk kering atau terus-menerus.

Gejala serangan jantung pada pria adalah nyeri dada yang hebat, nyeri pada lengan atau rahang kiri, dan kesulitan bernapas.

Perempuan mungkin mengalami beberapa gejala yang sama, tetapi rasa sakitnya mungkin lebih menyebar, menyebar ke bahu, leher, lengan, perut, dan punggung.

Perempuan mungkin mengalami rasa sakit yang lebih mirip gangguan pencernaan dan rasa sakitnya mungkin tidak konsisten. Mungkin tidak ada rasa sakit tetapi rasa cemas, mual, pusing, jantung berdebar, dan keringat dingin yang tidak diketahui penyebabnya.

Serangan jantung pada perempuan bisa diawali dengan kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya. Perempuan juga cenderung mengalami serangan jantung pertama yang lebih parah dan lebih sering menyebabkan kematian dibandingkan pria.

Jika kamu mengalami nyeri dada, sesak napas, dan/atau pingsan, segera dapatkan perawatan medis darurat.

Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, lebih mudah diobati bila terdeteksi sejak dini. Kalau kamu khawatir dengan kesehatan jantung, bicarakan dengan dokter tentang langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk mengurangi risikonya, terutama jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Baca Juga: Aritmia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

4. Diagnosis

Apa Itu Penyakit Kardiovaskular? Ternyata Jenisnya Banyakilustrasi tes EKG atau elektrokardiogram (pexels.com/Los Muertos Crew)

Diagnosis penyakit kardiovaskular bergantung pada gejala yang kamu alami dan kondisi apa yang menurut dokter kamu alami.

Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan keluarga, faktor risiko, dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila perlu, dokter akan menggabungkan temuan mereka dengan hasil tes dan prosedur.

Penyakit kardiovaskular didiagnosis menggunakan serangkaian tes laboratorium dan studi pencitraan. Beberapa tes umum yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit kardiovaskular meliputi:

  • Tes darah.
  • Tes stres.
  • Rontgen dada.
  • Elektrokardiogram (EKG/ECG).
  • Ekokardiogram (echo).
  • Pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT).
  • Pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI).
  • Electron-beam computed tomography (EBCT)
  • Kateterisasi jantung dan angiografi koroner.

5. Pengobatan

Pengobatan penyakit kardiovaskular bisa sangat bervariasi tergantung pada gejala dan jenis penyakitnya. Pilihan pengobatannya antara lain:

  • Perubahan gaya hidup: Contohnya mengubah pola makan, meningkatkan aktivitas aerobik, dan berhenti merokok (termasuk vaping).
  • Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengelola penyakit kardiovaskular. Jenis pengobatan akan tergantung pada jenis penyakit kardiovaskular yang diderita.
  • Prosedur medis atau pembedahan: Jika pengobatan tidak cukup, dokter mungkin menggunakan prosedur medis atau pembedahan tertentu. Contohnya termasuk pemasangan stent pada arteri jantung, operasi jantung invasif minimal, operasi jantung terbuka, ablasi, atau kardioversi.
  • Rehabilitasi jantung: Pasien mungkin memerlukan program olahraga yang dipantau untuk membantu jantung menjadi lebih kuat.
  • Pengawasan aktif: Pasien mungkin memerlukan pemantauan yang cermat dari waktu ke waktu tanpa pengobatan atau prosedur medis/operasi.

6. Pencegahan

Apa Itu Penyakit Kardiovaskular? Ternyata Jenisnya Banyakilustrasi olahraga (unsplash.com/Chander R)

Kamu mungkin tidak bisa mencegah beberapa jenis penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung bawaan. Namun, perubahan gaya hidup dapat mengurangi risiko beberapa jenisnya.

Tips yang bisa kamu lakukan meliputi:

  • Menghindari semua produk tembakau.
  • Mengelola kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.
  • Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Makan makanan rendah lemak jenuh dan natrium.
  • Berolahraga setidaknya 30 hingga 60 menit per hari hampir setiap hari.
  • Mengurangi dan mengelola stres. 

Penyakit kardiovaskular adalah kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit jantung dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Diagnosis dini dapat membantu pengobatan yang efektif. Banyak orang menjalani kehidupan yang penuh dan aktif dengan penyakit kardiovaskular.

Buat kamu yang sehat, lakukan tips di atas agar terhindar dari penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Jantung Pasien Diabetes?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya