Sering Menambahkan Garam ke Makanan, Risiko Kanker Naik

Ada hubungan antara menambahkan garam dan kanker perut

Intinya Sih...

  • Kanker lambung merupakan kanker paling umum kelima di dunia.
  • Studi baru menemukan hubungan antara penambahan garam pada makanan dan peningkatan risiko kanker lambung.
  • Garam sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 2.000 miligram atau 5 gram (1 sendok teh) sehari.

Kanker lambung, atau juga dikenal sebagai kanker perut, merupakan kanker paling umum kelima di dunia. Penting untuk memahami faktor risiko kanker lambung sehingga kamu bisa mendapatkan perawatan yang cepat jika terindikasi memiliki penyakit ini.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Gastric Cancer menemukan kaitan antara penambahan garam pada makanan dan peningkatan risiko kanker lambung. Tim peneliti memeriksa data lebih dari 470.000 orang untuk melihat hubungan ini. 

1. Melibatkan 471.144 peserta

Sering Menambahkan Garam ke Makanan, Risiko Kanker Naikilustrasi penelitian (pexels.com/Gustavo Fring)

Studi prospektif ini menggunakan data dari basis data UK Biobank, yang melibatkan 471.144 peserta dalam analisisnya.

Tim peneliti mengecualikan peserta yang tidak memiliki data tentang penambahan garam pada makanan, indeks massa tubuh (BMI), atau kadar natrium/kalium urine. Peserta yang sudah memiliki kanker dan peserta yang menderita penyakit ginjal juga tidak dimasukkan ke dalam studi ini. 

Peserta kemudian diminta mengisi kuesioner dasar untuk menunjukkan seberapa sering mereka menambahkan garam ke dalam makanan. Ini tidak termasuk garam yang mereka gunakan saat memasak. Peserta dapat menjawab dengan tidak pernah atau jarang, kadang-kadang, sering, atau selalu.

Para peneliti selanjutnya mengukur kadar natrium, kreatinin, dan kalium urine peserta. Mereka juga mampu memperkirakan ekskresi natrium urine 24 jam.

2. Orang yang menambahkan garam berkaitan dengan kanker lambung

Sering Menambahkan Garam ke Makanan, Risiko Kanker Naikilustrasi Pasien (pexels.com/Anna Shvets)

Setelah mendapatkan data yang diperlukan, masa tindak lanjut rata-rata dengan peserta adalah 10,9 tahun.

Selama masa tindak lanjut, tercatat 640 kasus kanker lambung di antara peserta.

Secara umum, peserta yang melaporkan selalu menambahkan garam pada makanan kemungkinan besar adalah mereka yang pernah atau masih perokok. Kelompok ini juga lebih mungkin memiliki tingkat konsumsi alkohol yang tinggi dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. 

Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang selalu menambahkan garam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi terkena kanker lambung dibandingkan dengan partisipan yang tidak pernah atau jarang menambahkan garam pada makanan. 

Di sisi lain, studi ini menemukan bahwa pada 198.900 peserta, respons terhadap frekuensi menambahkan garam di meja berkorelasi positif dengan tingkat asupan natrium harian.

Baca Juga: Studi: Main HP saat Mengemudi Terkait dengan Perilaku Psikopat

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut

Sering Menambahkan Garam ke Makanan, Risiko Kanker Naikilustrasi menambahkan garam pada masakan (pexels.com/Gary Barnes)

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, tidak dapat dibuktikan bahwa peningkatan konsumsi garam menyebabkan kanker lambung. Hal ini juga bergantung pada pelaporan peserta. Jawaban peserta tidak selalu menghasilkan data paling akurat, dan mereka tidak memiliki data lengkap mengenai asupan garam dalam makanan.

UK Biobank juga belum tentu mencerminkan populasi umum, sehingga penelitian dengan kelompok lain yang memiliki keragaman lebih besar mungkin diperlukan. Selain itu, para peneliti juga menggunakan metode estimasi untuk mengukur kadar natrium urine 24 jam, yang tidak selalu mewakili tingkat tersebut secara akurat.

Terlepas dari batasan dan kekurangan studi, temuan ini memberikan gambaran yang lebih baik terkait risiko kanker lambung. Garam sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 2.000 miligram atau 5 gram (1 sendok teh) sehari. 

Baca Juga: Studi: Udara yang Kamu Hirup dalam Mobil Bisa Picu Kanker 

Referensi

Kronsteiner-Gicevic, S., Thompson, A. S., et al. (2024). Adding salt to food at table as an indicator of gastric cancer risk among adults: a prospective study. Gastric Cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada Mei 2024. Stomach Cancer Causes and Risk Factors.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya